PARNO
Gara-gara wabah corona, hampir semua orang di seluruh dunia parno, alias paranoid. Dimana-mana orang berusaha untuk "suci diri". Ada yang rajin cuci tangan dengan sabun di bawah keran, ada yang kemana-mana membawa hand sanitizer, ada yang memaksa pemerintah menyemprot lingkungan rumahnya dengan dis infektan.
Sebetulnya, perilaku-perilaku di atas, belum sampai ke parno. Selain semua itu demi proteksi diri, juga anjuran para ahli, upaya itu sebagai langkah melindungi diri dari paparan virus berlabel corona itu.
Antara melindungi diri dan parno, bisa dibilang beda-beda tipis, bak terpisah tirai semrawang. Parno, mungkin lebih pada ketakutan yang berlebihan. Tengok saja temanku Nana, yang sudah lebih sebulan mengurung diri di rumah. "Gara-gara sebelum merebaknya corona, aku sakit cukup lama. Sekarang, aku sama sekali tidak boleh keluar dari rumah. Suamiku parno," tulis Nana, yang menolak ajakanku, untuk ikut mendekor gereja. (i.)
Yogyakarta, 29 Maret 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar