Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Sang Nara Sumbet

SANG NARASUMBER

Wanita bergincu tebal itu memasuki ballroom dengan penuh percaya diri. Tawanya mengembang sembari menyalami satu persatu wanita peserta seminar, termasuk aku. Bunyi gelang kalung emasnya gemerincing mengiringi langkah kaki gemuknya. Sesaat kemudian dia duduk di kursi kehormatan, lalu dengan bangga diletakkannya tas cantik yang sudah kuduga pasti harganya fantastis.

Hari itu acara seminar. Aku tertarik mengikutinya karena bertema tentang peranan wanita atau istri dalam rumah tangga. Sebenarnya bukan temanya yang utama membuat aku tertarik, melainkan karena narasumbernya. Wanita tambun itu. Sejak pertama aku tahu bahwa dia yang akan mengisi acara, aku langsung antusias.

"Kita sebagai istri, harus pandai menyenangkan suami. Berdandanlah dengan rajin, kalau perlu ke salon seminggu sekali. Manjakan suami dengan masakan-masakan yang enak dan jangan lupa, seringlah kepo pada handphone suami ya Ibu-ibu... Itu cara yang jitu untuk mengusir pelakor dari kehidupan rumah tangga kita!" seru wanita itu berapi-api diiringi tepuktangan menggema dari seluruh peserta seminar. Kuambil kaca cermin kecil dari dalam tasku dan kupandangi wajah sederhanaku yang tanpa polesan. Kuusap telapak tanganku yang sedikit kasar karena setiap hari memasak walau rasanya mungkin tak sedasyat masakan resto. Aku tertawa geli. Batinku, memangnya kamu sudah berhasil menerapkannya, hai wanita bergincu, sementara suamimu saja sampai sekarang masih menjadi selingkuhanku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar