Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

MENAUTKAN DOA

#Belajarpentigraf

MENAUTKAN DOA

Aisyah gadis yang enerjik, sportif dan sedikit kaku, jika ada hal yang tidak sesuai dengan hatinya. Mungkin itu adalah bentuk intropeksi dirinya, karena setelah berlalu beberapa waktu, selalu ada lompatan dari masalah yang dihadapinya. “Aku ingin ke Madinah Mik, nanti aku mau bawa Ayah sama Umik tinggal di sana.” Desiran  keajaiban itu mengalir deras memenuhi taman hati Latifah. Aamiin, ucapnya lirih. Ia pun memejamkan mata dan menitipkan harapan putrinya pada Yang Kuasa. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, itulah keyakinannya.

“Gimana kalau masuk Ma’had Mbak … ” Latifah menawarkan pilihan pada anak gadisnya. Aisyah tampak tidak bersemangat, ada rasa kecewa karena tidak diterima di Universitas yang diinginkannya. harapan untuk membahagiakan kedua orang tua seperti menemui jalan buntu. Namun, tawaran Umiknya diterima.

Tuntas sudah satu tahun setengah, putri Umik Latifah belajar di Ma’had dengan semangat. Motivasit belajarnya yang tinggi mengantarkan Aisyah diterima di Kairo. Ini seperti membuka takdir Allah akan harapannya empat tahun yang lalu. Sekali lagi desiran keajaiban itu hadir memenuhi taman hati Latifah. Kerongkongannya tercekat ketika mendengar doa Farhan saat mengantarkan putri keduanya ke Bandara. “Mbak yang baik, luruskan niatnya fokus pada tujuan. Ayah sama Umik hanya bisa membekali dengan doa, dan doakan ayah untuk bisa ke Mdinah, karena ayah ingin masa tua ayah tinggal di sana.” Tidak terasa, air mata mengalir di pipi Latifah. Aamiin, ucapnya lirih dan tidak ada yang tidak mungkun bagi Allah, itulah keyakinanya.

Dau, 27 Februari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar