Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

AKU DAN SI REMAJA TAMPAN

Aku melirik remaja tampan berseragam putih abu-abu itu. Dia tersenyum menampakkan lesung pipit, membuat parasnya kian menawan. Yang menggembirakan, ketertarikannya kepadaku jelas kelihatan.

Dia membuka pintu depan, lalu menepi memberi jalan. Aku menyentuhnya dengan manja dan melenggang masuk penuh gaya.  Melewati ruang tamu, melintasi ruang makan, menyusuri lorong panjang menuju dapur.

Kutengok kiri kanan sebelum menyambar ikan goreng di serokan. Aku lari ke pintu depan, tapi si remaja tampan muncul menghadang. Meliuk aku menghindari sepatunya yang terbang melayang. Masih kudengar teriakan kesal, "Dasar kucing sialan!"
BNA,07102019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar