Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Selingkuh

SELINGKUH

Apa yang membuatnya begitu bergairah untuk membunuh bayinya sendiri? Sumarwi tetap saja menuduh istrinya berselingkuh dengan lelaki yang menjadi pujaan hatinya. Dari dulu, ia memang sudah memiliki rasa dendam sangat kuat bagi siapa saja yang berusaha mendekatinya. Meski adik sepupunya Murti sendiri dilarang keras untuk datang ke rumahnya. Sudah lima tahun yang lalu sepupu Murti tidak pernah datang untuk silaturrahim ke rumahnya.

Beberapa kali Harun mencoba ingin melenyapkan darah dagingnya sendiri itu. Seminggu yang lalu ia sengaja meletakkan bantal besar di muka bayinya saat Murti menyaksikan sinetron kesayangannya di layar kaca cembung milik tetangganya, sehingga suara tangis bayinya tidak terdengar. Beruntung saat itu mertua Harun sedang di rumah. Biasanya ibu Murti menjaga warung kelontong di sudut pasar kecamatan setiap hari dari pagi hingga habis asar tiba.

"Aku memang tidak bisa mengakui dia sebagai anakku. Lihat saja wajahnya dan kulitnya, sama sekali tidak sama dengan diriku. Kupingku juga panas ketika orang-orang yang datang menjenguknya memuji-muji ketampanannya." Kali ini Murti lebih memilih untuk diam dan tidak meladeni kemarahan suaminya. Murti sudah beberapa kali pula menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah berselingkuh dengan siapapun termasuk orang yang benar-benar ia idolakan. Murti hanya mengikuti kata orang-orang di sekitar rumahnya agar bayinya tampan seperti Roshan, ia harus membayangkan lelaki india itu dengan mengelus perutnya tiap hari.

Sumenep, 2019
#gambar hanya pemanis dan tidak berkaitan dengan cerita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar