Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Kutundukkan

#Belajarpentigraf

KETUNDUKAN

Selalu di jalan Cendrawasih. Ada yang melintas di hatinya, bukan dipikiran. Sambil menggendong si kecil, Dian dibonceng Irfan, meneteskan air mata menikmati dialog hatinya. (Ya Rabb, bagaimana  jika Engkau persaudarakan aku? Tapi siapa aku, ibadahku hanya seperti ini, akhlakku, apalagi ekonomi … aah. Tapi Rabb jika Engkau menghendaki, aku hanya bisa tunduk). Cepat ia beristigfar dan memegang erat pinggang suaminya.

Si kecil sudah berusia 16 tahun, ketika Dian duduk dihadapan Bunda Asma istri Ustad Hanif. “Mba, apa alasannya mengijinkan suami menikah lagi?” Dian tidak menyangka mendapat pertanyaan demikian, ia berfikir keras mencari jawaban. Sesungguhnya ia benar-benar tidak paham. “Gimana ya Bun, Allah-kan menyuruh saya, masa saya menolok perintahnya.” Pen, hanya itu yang ada di benaknya, sama sekali tidak menemukan jawaban apapun. Dian merasa dirinya seperti orang bodoh.

Dian menganggukan kepala dan melambaikan tangan, melepas kepergian Irfan dan Ria (istri suaminya juga). Dian sangat mencintai keduanya, doa kebaikan sempat dipanjatkan. Sesuatu mengusik hatinya, siapa aku, tidakkah Engkau keliru memilih aku untuk tugas ini? Hatinya semakin tidak tenang, sampai akhirnya istigfar menguasi dirinya. Ampuni hamba yang telah menyangsikan keputusan-Mu ya Rabb.

Dau, 26 Februari 2020

Terimakasih sudah diperkenankan gabung di KAMPUNG PENTINGGRAF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar