Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Pembunuh Bayaran

Pembunuh Bayaran

Detik ini juga aku menjadi pesakitan. Bukan lagi tuduhan tanpa bukti, semua tergambar jelas di depan mata. Seperti yang sudah-sudah, menyesal, dan berjanji tak'kan mengulanginya. Namun, janji tinggallah janji. Kali ini aku harus benar-benar bertaubat. Keutuhan rumah tanggaku menjadi taruhannya. Sekarang, bukan lagi istri yang harus kuhadapi, tetapi ke dua keluarga besar.

"Kapokmu kapan?" Untuk kesekian kalinya pertanyaan itu ditujukan ke padaku. Ibu, juga istriku tak pernah bosan mengulang pertanyaan yang sama. Kata maaf pun terucap oleh lisanku, kemudian berjanji untuk menyenangkan ke duanya.

Ketika vonis itu dijatuhkan padaku. Hanya bisa pasrah, menerima sebab akibat yang harus kutanggung. Mungkin, akan kusesali di sisa hidup ini. Sambil menunggu saatnya tiba, izinkan aku mengadu, dan mengeluh pada-Mu. Tentang penemuan makhluk-Mu yang bernama manusia. Menciptakan pembunuh bayaran nomor satu di dunia. Karena, setiap hisapan yang kunikmati menjadi racun dalam tubuhku. Maafkan aku Tuhan, selalu saja gagal melewati ujian-Mu, hingga terus berulang. Lalu, masih pantaskah aku berharap keajaiban dari-Mu?

Yang mo korsan, bahkan krisan ... sok, mangga diantosan 🤩

Tidak ada komentar:

Posting Komentar