Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Tuduhan Keji

TUDUHAN KEJI

Indi mengusap airmatanya. Bagaimana bisa suaminya, Pan, menuduhnya begitu keji. Hanya karena Indi sering menyertai big bosnya,  meeting ke Tokyo, Washington, Milan, Bangkok dan Singapura. Dari kerja kerasnya, bosnya mrmberi bonus sebuah apartemen di Mega Kuningan. "Aku hanya mencintai Mas. Kalau Mas tidak lagi mempercayaiku, oke, aku akan mengakhiri kebersamaan kita. Percuma, pernikahan sepanjang usia ink hanya akan dipenuhi kecurigaan. Seperti ada duri dalam daging."

Hingga larut malam Panorama terpaku di sofa. Menatapi selembar tiket pesawat bertulis nama istri yang dicintainya itu serta  tujuan ke kota kelahirannya, esok pagi. Ah, ia terlalu cemburu pada istrinya yang begitu molek dan sukses dalam kariernya itu. Tak mungkin Indiana berkhianat, pikir Pan sewaktu masuk kamar, mencium mata istrinya yang basah.

Dinihari, di toilet, Indi mengirim WA, "Saya telah booking satu kamar di Hotel Andaz Amsterdam Prinsengracht, sesuai rencana, buat perjalanan kita ke Amsterdam minggu depan. Maaf, saya tak mungkin bercerai, Mukawagu-san. Saya mencintai suami saya. Biarlah hubungan kita seperti ini. Terimakasih untuk rencana mengganti mobil pribadi saya dengan yang baru, dan cincin berlian itu, serta rasa cinta Anda ysng begitu besar pada saya, Mukawagu-san." ***

Lembang 11 Maret 2020

#pentigraf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar