Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Baru Tahu

"Sungai Abana dan Parpar lebih baiklah dari Sungai Yordan. Aku pikir ada resep special,  ternyata nggeletek. Jauh-jauh datang ke sini kok hanya untuk mandi di Sungai Yordan. Ah, tidaklah. Jijik." suaranya melemah untuk menegaskan rasa kecewanya.

Pelayan nyerocos saja, kedengarannya seperti guru yang kurang ajar. Bukankah mau jikalau disuruh makan obat temulawak pahit? Bukankah mau jika salebnya pedes clekit-clekit? Bukankah mau jika lukanya dikorek-korek dengan api? Bahkan mungkin digosok dengan duri? Yang penting kan sembuh? Apa sih susahnya nyemplung di sungai?

Setelah menelan angin busuk, diabaikannya segala rasa jijik, maka Panglima Naaman menghampiri aliran air yang coklat kehijauan. Keruh dan kotor. Dibukanya jubah yang penuh wibawa. Satu kali dia mandi tiada reaksi. Sampai lima kali barulah ada kemajuan. Tujuh kali menjadi sempurna. Ajaib. Kulitnya licin, sakitnya sembuh, maka menjadi tahir. Lalu terjadilah pengakuan Panglima Perang Naaman, orang Aram itu, "Aku baru tahu ada Allah di Israel."

Yvonne Sumilat
28 Februari 2020
Kisah yang menggugah,
Di Sungai Yordan itulah Tuhan Yesus dibaptis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar