Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Malam Yang Sedih

MALAM YANG SEDIH

Mata Aini bengkak dan sembab. Tak terbayangkan jika ini akan menjadi pagi terburuk dalam hidupnya. Bagaimanapun kisah tragis Lili, teman sekelasnya, yang selalu murung dan hampir setiap hari menangis adalah gambaran gelap tentang sebuah korban perceraian.

Dari tengah malam hingga dini hari Aini duduk di ruang tamu, menangis dan terus menangis. Ditatapnya pintu kamar orang tuanya, menunggu terbuka. Ia akan memohon agar mereka tetap bersama. Aini hanyalah anak kelas empat SD. Dengan dua orang adik yang masih kecil, ia merasa dunia akan berakhir jika ayah ibunya berpisah.

Sekitar pukul empat pagi pintu kamar itu terbuka. Ayah keluar kamar dan langsung disambut Aini yang memeluknya sambil menangis. Agak kaget dan keheranan, Ayah menanyai mengapa Aini menangis begitu rupa. "Tadi malam, sewaktu hendak pipis, Aini mendengar suara-suara dari kamar. Dan Ayah bilang... Bu, keluar Bu.. Keluar... . Aini mohon, Ayah jangan usir Ibu ya, jangan... ," papar Aini terbata-bata. Ayah terdiam sambil melirik Ibu yang menyembul dari balik pintu. Mereka bingung hendak bilang apa.

Yogyakarta, Februari 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar