Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Sicantik Penjual Buah

SI CANTIK PENJUAL BUAH

#Pentigrafhijau

       Di dekat rumahku ada pasar kecil. Namanya Pasar Nila. Aku kadang melewati tempat itu diwaktu olah-raga pagi. Saat akhir pekan biasanya aku makan bakmi di sana dan mentraktir kedua orang tua. Ketika bertemu teman atau tetangga, aku sering berpesan supaya berbelanja di Pasar Nila. Kita harus mendukung usaha kecil di dekat rumah. Kita harus memprioritaskan belanja dan konsumsi buah lokal daripada yang impor. Itu karena pengangkutan buah impor menyebabkan pemanasan global dan biaya lebih tinggi. Meskipun aku heran karena kadang jeruk impor harganya bisa lebih murah daripada yang lokal. Itulah beberapa hal yang sering kukatakan kalau bertemu teman atau tetangga.

       Di Pasar Nila ada penjual buah yang cantik. Wajahnya mengingatkan aku pada penyanyi Yuni Shara. Entah kenapa kiosnya sepi pembeli. Pernah kutanya mamaku yang biasa belanja, ternyata dia juga tak suka belanja ke sana. Suatu pagi, aku iseng mampir ke kios itu. Penjualnya yang cantik sedang main hp rupanya. Aku berniat beli jeruk. Ternyata harganya sekilo 20 ribu. Aku dulu lahir di perkebunan jeruk. Sedari kecil aku bisa memilih jeruk yang manis dan berair. Jeruk bagus ternyata ditaruh di bawah. Kupilih 7 buah. Beratnya sekitar sekilo. Setelah ditaruh di atas timbangan manualnya, ternyata sekilo lebih sedikit. Si cantik lalu mengambil 2 jeruk besar pilihanku, ditukar dengan 2 yang lebih kecil. Aku tahu ia memilihkan yang asam, tapi aku pura-pura tidak melihat. Segera kubayar dengan uang 50 ribu yang baru dan kaku. Ia mengambil dompetnya yang besar dan membuka ritsleting. Kulihat ada uang berjejer rapi. Ia memilih yang paling jelek dan memberiku kembalian. Setelah dari sana, aku iseng mampir ke toko daging kenalanku yang mempunyai timbangan digital. Aku minta tolong ditimbang jerukku. Ternyata bukan 1000 gram atau 1 kilo, tapi cuma 920 gram atau kurang 8 persen.

       Kini aku tahu kenapa kiosnya sepi.

29 Nov 2019
290 kata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar