Pengikut

Sabtu, 31 Oktober 2020

Tujuan Belanda Datang ke Aceh


Sebelumnya hubungan baik antara Aceh dengan Belanda yang sudah terbina sekitar 200 tahun, mulai tampak retak sejak pertengahan pertama abad 19. Oleh karena perubahan persetujuan Traktak London yang mengizinkan Belanda di Batavia pada tanggal 18 Maret 1873 mengirimkan ultimatum kepada Raja Aceh agar menyerah, dan ultimatum ini di tolak. Belanda mengirimkan ekspedisi yang dipimpin jendral Kohler dan tewas dalam pertempuran. Belanda mengirimkan pasukan lebih besar, dipimpin Jendral Van Swieeten di Padang. Kutaraja berhasil dikuasai Belanda. Sejak saat itu mulailah menanam kukunya di Aceh. 

Pertama, rupanya Belanda benar -benar ingin merebut kedaulatan kerajaan Aceh, maka tepatnya tanggal 26 Maret 1873, Belanda mengumumkan perang dengan kesultanan Kerajaan Aceh, dengan alasan telah bersalah dan melanggar perjanjian Niaga,  perdamaian dan persahabatan yang dibuat pada tanggal 30 Maret 1857 dengan pemerintah Hindia Belanda untuk menguasai Aceh. Hal ini tentu tidak terlepas dari ketamakan Belanda untuk menguasai hasil alam Aceh dan menguasai jalur pelayaran yang sangat dikenal oleh pedagang pedagang luar negeri karena Aceh telah sangat terkenal dan berkembang sebagai pusat perdagangan internasional. 

Sejalan dengan Perwujudan Pax Neerlandica, maka sejak tahun 1870 tampaknya Belanda semakin bernafsu untuk menaklukkan Aceh. Ada dua faktor penyebabnya: pertama, sejak tahun itu dikeluarkan undang - undang Agraria yang berarti prinsip prinsip liberalisme mulai dipraktekkan, tetapi tetap tidak terlepas dari ikatan untuk tujuan penjajahan. Pemilihan Belanda dengan meletakkan pulau Sumatera sebagai prioritas pertama rencana ekspansi mereka mengandung beberapa pertimbangan dasar, antara lain faktor faktor ekonomis dan geografis pulau tersebut yang cukup memungkinkan untuk tercapainya tujuan penjajahan yang telah digariskan dari segi politis. Khususnya Kerajaan Aceh selama ini merupakan penghambat utama gerak perluasan kekuasaan Belanda dipesisir timur dan selatan pulau Sumatera, mereka mengidealkan harus sukses diatasi. Disamping itu, modal dari berbagai bangsa Barat yang sedang ditanam terutama di daerah Sumatera Timur juga memerlukan jaminan keamanan dan salah satu paling tepat adalah dengan menundukkan kerajaan Aceh. Sebab selama kerajaan itu ditunjukkan, selama itu pula serangan akan selalu ditunjukkan terhadap kekuasaan Belanda disana. 

Kedua, sebagai faktor yang menyebabkan Belanda semakin berambisi untuk menaklukkan Aceh adalah dibuka nya terusan Suez pada tahun 1869 M. Pembukaan Terusan Suez telah mengakibatkan dunia mengalami perubahan besar, terutama di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Lalu lintas Internasional antara Timur dan barat semakin bertambah ramai dan karenanya ekspansi perdagangan dan penjajahan semakin tersemangati. Posisi strategis Aceh yang demikian tersebut menyebabkan Belanda semakin khawatir akan kemungkinan Aceh jatuh kepada salah satu negara barat lainnya. Hal inilah yang mendesak Belanda meninggalkan strategi lama dalam penaklukkan Aceh. 

Jadi oleh karena itu perang Aceh bagi negeri Belanda bukan sekedar pertikaian bersenjata. Ini merupakan fokus suatu politik nasional selama satu abad yang ditandai suatu babakan waktu peralihan tempo dulu. Pada masa sebelum Belanda menginjak kakinya di Aceh, negeri ini adalah sebuah kerajaan yang berdaulat, yaitu kerajaan Darusalam yang dipimpin oleh seorang sultan (raja). Belanda datang ke Aceh bertujuan untuk menjajah dan sekaligus sebagai misionaris. Oleh karena hasil alam yang sangat melimpah di Aceh maka Belanda ingin mengusainya, untuk tercapainya keinginan tersebut,  Belanda menyatakan perang kepada Kerajaan Aceh.

Sekian semoga bermanfaat bagi yang membaca nya. 

Trumon Dan Benteng Pertahanan


Harus diakui bahwa Trumon memiliki kemajuan dalam banyak sektor kehidupan masyarakat dan pemerintahannya, dan tidak kalah kemaluannya, jika dibandingkan dengan kerajaan - kerajaan lain di Nusantara yang pernah eksis pada masa nya.

Salah satu aspek kehidupan yang menentukan eksistensi Trumon sebagai satu kerajaan yang berdaulat penuh adalah dengan ada dan kuatnya pertahanan dan keamanan dalam negeri nya. Trumon dalam hal ini, dalam rangka menciptakan keamanan, terutama dari ronngrongan pihak asing. Kerajaan ini pernah membangun bentengnya yang indah, kuat dan tangguh. Benteng ini pun dibangun di tepi pantai, memiliki keunikan keunikan, seperti adanya beton penyangga yang tingginya mencapai tiga- empat meter, dengan memiliki lubang tembak meriam yang ditempatkan disama mencapai 35 buah dan lobang untuk menempatkan alat teropong keluar atau musuh.  

Jumat, 30 Oktober 2020

Biografi Teungku Peukan

 





Siapa sebenarnya Teungku Peukan? Pada dasarnya keturunan Teungku Peukan berasal dari Lamreung Aceh Besar, karena ayahnya Teungku Adam pada saat itu pergi kewilayah Selatan Aceh untuk membantu peperangan yang terjadi pada saat itu, hingga mendiami daerah Sawang tepatnya di desa alue pakue dan memperistri seorang perempuan disana yang bernama siti zalikha, sehingga lahirlah Teungku Yahya, Teungku Peukan dan seorang adik perempuan bernama Nyak Teh.

Namun menurut Muhammad Yacob, Teungku Peukan dilahirkan di Desa Alue Pakue Kecamatan Sawang Aceh Selatan, tanggal kelahiran nya tidak diketahui pasti tapi diperkirakan pada sekitar tahun 1886, ini didasarkan pada saat ia melakukan penyerangan ke tangsi Belanda di Blangpidie tahun 1926 ketika itu berumur 40 tahun,atau bertepatan pada fase awal peperangan Aceh dengan Belanda. 

Teungku Peukan memperistri seorang dara cantik jelita yang berasal dari kota naga Tapak Tuan yang bernama Intan Darek.  Isterinya ini banyak membantu perjuangan Teungku Peukan dengan rela mengorbankan harta, bahkan putra putranya juga syahid dalam pertempuran baik bersama Teungku Peukan maupun sesudahnya.  Intan Darek juga merupakan seorang istri yang tabah dalam menghadapi suka duka kehidupan, rumah tangga mereka senantiasa rukun dan damai.  Keduanya baru berpisah oleh syahidnya Teungku Peukan dalam penyerangan tangsi Belanda di Blangpidie tanggal 11 september 1926.

Dari perkawinan Teungku Peukan dengan Intan Darek mereka dikaruniai 7 orang putra putri. 

1. Kasim 

Ia meninggal di dayah Tgk Di Lhueng (samping puskesmas Blangpidie sekarang) sekitar lima jam setelah Tgk Peukan gugur. Ia ditembak saat berusaha mengayun sepotong kaca untuk menghantam kepala seorang Belanda yang memaksanya untuk menyerah. 

2. Daud ( mempunyai anak) 

Basri dan Lasmi 

3. Ramli ( mempunyai anak) 

Firdaus di Manggeng 

Sabirin di Manggeng 

Daud di Alue Pakue Sawang 

4. Thalhah 

5. Abu Ubaidah 

Ia syahid di suak timah kecamatan samatiga Aceh Barat tahun 1942 tatkala bertempur untuk menahan laju pergerakan pasukan Belanda. 

6. Khotimah ( mempunyai anak) 

- Salam

- Asma 

- Hafsah 

7. Lettu Abdullah Sani 

Ia gugur dalam front di Tiga Lingga Karo, Kabupaten Dairi tanggal 13 Maret 1949 dalam Agresi militer Belanda yang kedua, jenazahnya dikebumikan di taman makam pahlawan Kabanjahe Kabupaten Karo,Sumatera Utara. 

Sekilas Biografi Teungku Peukan semoga bermanfaat bagi yang membaca, semoga kita selalu mengenang jasa pahlawan dan sekarang nama syuhada tersebut diabadikan menjadi salah satu nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. 


Edi Syahputra.H, S.Pd 

edsamatra.blogspot.com 

Ustad Ahmad Darmawi


 Ustad Ahmad Darmawi dilahirkan di Desa Padang Kecamatan Manggeng Aceh Barat Daya sekitar 45 tahun yang lalu, beliau menimba ilmu Agama disalah satu pesantren di kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Pronvisi Aceh.

Ustad Ahmad Darmawi sekarang salah satu pengajar di pesantren Jabarnur Jadid yang lokasinya di Desa Meurandeh Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya. Beliau juga piawai dalam bertausiah,sangat digemari oleh kalangan anak - anak remaja dengan kehumorannya. 

Apalagi sekarang memasuki bulan Maulid jadwal ceramah atau tausiahnya sudah banyak jadwalnya, jam terbang beliau ceramah bukan hanya di Aceh Barat Daya saja, malahan sampai ke ibu kota provinsi Aceh, disamping beliau mengajar anak anak Santri dipesantren, beliau juga sebagai penghulu disalah satu kantor KUA di Kabupaten Aceh Barat Daya. 

Beliau juga dipercayakan menjabat sebagai kepala lorong atau keplor di kampung tempat kelahirannya, beliau juga aktif  di Tagana Pemkab Aceh Barat Daya  dan juga sebagai ketua sepeda ontel di kecamatan Manggeng. Beliau juga pernah menjadi Pj Kepala Desa Padang beberapa tahun yang lalu. 

Kamis, 29 Oktober 2020

92 Tahun Sumpah Pemuda di Masa Pandemi Covid-19



Sumpah Pemuda menjadi    salah satu momen penting dalam perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaannya.  Tanpa Sumpah Pemuda, maka semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tidak akan pernah terwujud. Meskipun Sumpah Pemuda bukanlah usaha pertama kali bangsa Indonesia untuk mempersatukan kebeanekaragamannya, tetapi Sumpah Pemuda tetap satu langkah penting bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Salah satu momen  pergerakan pemersatu bangsa ini lahir tepat pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berarti sudah 92 tahun usia bangsa Indonesia kini. 

Sejarah Sumpah Pemuda 

Sumpah Pemuda tidak serta merta terjadi begitu saja proses terciptanya Sumpah Pemuda ini begitu panjang dan berliku, semua ini berkat kerja keras Pemuda -Pemuda yang kala itu bermimpi untuk bersatu dalam kebhinekaan tunggal ika yang khas Indonesia, akibat dari kesadaran akan sebangsa dan setanah air  dan mulai mengenal paham nasionalisme. Sebut saja perkumpulan Pemuda - Pemuda paling terkenal dan paling sering kita baca dalam buku buku pelajaran sejarah Indonesia yang ada disekolah - sekolah adalah Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatera dan Jong Ambon. Namun, sayangnya buku- buku tersebut di sekolah lebih sering menyebutkan perkumpulan -  perkumpulan Pemuda atau organisasi pemuda yang berlatar belakang pada suku, fakta ada juga  perkumpulan perkumpulan Pemuda atau atau organisasi Pemuda Pemuda yang berlatar belakang pada agama yang hadir dalam kongres Pemuda I dan kongres Pemuda II. 

Sumpah Pemuda Riwayat mu kini. 

Kembali pada pertanyaan "Apakah semangat Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak sejarah persatuan bangsa Indonesia akan punah dikemudian hari dan hanya akan menjadi dongeng bagi generasi bangsa kedepan.? Melihat kondisi bangsa kita saat ini. Saya agak meragukan konsistensi serta keberhasilan para pemuda Indonesia masa kini untuk tetap menyalakan obor dan juga sebagai generasi emas tahun 2045 mendatang. 

Kita sering secara " serampangan "mengatakan bahwa di era globalisasi ini adalah faktor utama yang meredupnya semangat Sumpah Pemuda, namun kita tidak seharusnya menyalahkan secara penuh era globalisasi atau era Milenial ini sebagai penyebab meredupnya semangat Sumpah Pemuda. 

Ada banyak faktor yang saling berkaitan dan saling memengaruhi satu sama lain sehingga membuat Sumpah Pemuda menjadi redup di usianya 92 tahun ini. 

Pertama, hilangnya minat  para pemuda Indonesia akan mata pelajaran sejarah.  Saya memiliki anggapan bahwa belajar sejarah berarti belajar tentang segala hal dari masa lalu, bahkan mata pelajaran sejarah hampir dihapus dalam kurikulum.  Salah satu peristiwa, dan dari peristiwa masa lalu itulah akan mulai terbentuk identitas suatu objek ( dalam hal ini adalah Indonesia sebuah bangsa). Jika kita tidak dapat meminati pelajaran sejarah, utamanya Sejarah Indonesia, lantas bagaimana kita bisa tahu sejarah dan identitas bangsa kita?.

Kedua adalah tidak adanya kemauan untuk mencari tahu atau menggali lantas memaknai semangat dari suatu peristiwa sejarah. Hal ini biasanya berawal dari kurangnya minat untuk belajar sejarah. Contohnya adalah ketika kita memperingati Sumpah Pemuda, maka kita akan mengikuti suatu kegiatan yang berhubungan dengan Sumpah Pemuda sebagai wujud rasa hormat kita untuk memperingati lahirnya Sumpah Pemuda yang saya pikir tanpa ada nya Sumpah Pemuda mungkin Indonesia tak akan bersatu seperti sekarang. Terkadang orang - orang banyak mengikuti kegiatan sebagai sebuah aktivitas formal belaka tanpa memaknai semangat yang terkandung dalam peristiwa yang kita peringati tersebut. 

Ketiga adalah berkurangnya tekad dan semangat para pemuda Indonesia untuk sebangsa, setanah air, dan sebahasa satu. Ini muncul seiring dengan hilangnya keinginan untuk belajar serta memaknai semangat suatu peristiwa sejarah. Disamping itu hal ini juga muncul karena sikap apatis para pemuda dan pemudi Indonesia terhadap kondisi bangsanya sendiri. 

Sumpah Pemuda di Masa Pandemi Covid 19. 

Hari Sumpah pemuda yang ke 92 tahun 2020  ini, akan diperingati dalam keadaan masa Pandemi Covid 19 . Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini sungguh sangat berbeda bila dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya  serta dalam pelaksanaan peringatan Sumpah Pemuda harus memperhatikan protokoler kesehatan. 

Peringatan Sumpah Pemuda haris menjadi patokan para pemuda pemudi untuk memantapkan rasa bersatu dan bangkit dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan terutama dalam menghadapi Pandemi Covid 19. 

Peringatan hari Sumpah pemuda ditahun 2020 ini mengingatkan akan semangat  Pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan menjiwai pengorbanan para generasi muda bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. 

Peran generasi muda sebagai sosok yang kuat, yang tegar dan yang penuh semangat dan energi, dapat membawa perubahan bersama sama pemerintah dalam memutuskan mata rantai  penyebaran virus Corona.  peringatan Sumpah Pemuda ini dapat kita jadikan sebagai pembangkit rasa persatuan dan rasa semangat yang besar terutama bagi generasi muda, peringatan Sumpah Pemuda bagi generasi muda Indonesia dapat menumbuhkan rasa kerja keras, rasa persatuan dan kesatuan, rasa saling peduli, rasa saling berbagi, rasa simpati dan empati dan semangat gotong royong dalam membangun suatu kebersamaan sebagai bangsa. 

Dengan semangat persatuan para pemuda tantangan tantangan yang berat termasuk Pandemi Covid 19 yang  sedang kita hadapi ini pasti akan terlewati.

Seperti kata bung Karno ; Berikan aku 1000 orang tua akan ku cabut gunung semeru sampai ke akar akarnya dan berikan aku 10 Pemuda niscaya akan ku goncangkan dunia. Dari perkataan bung Karno ini, dapat kita simpulkan bahwa peran generasi muda sangatlah dibutuhkan sebagai pembawa perubahan yang besar, dengan kekuatan yang besar dari generasi muda akan membawa perubahan yang baik kedepannya, dan dengan peringatan Sumpah Pemuda ini sangat menyadarkan generasi muda bahwa perannya sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan dan membangkitkan kobaran semangat para pemuda dalam menghadapi tantangan demi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. 

Kesimpulan 

Dari pengamatan yang  saya lakukan memang sungguh ironis kondisi bangsa kita sekarang.  Dimana para pemudanya tidak memiliki kesadaran dan semangat untuk bersatu dalam kehidupan berbangsa seperti yang digemakan oleh para pendahulunya.  Namun, kita juga tidak bisa mengeneralisir bahwa semua Pemuda Indonesia tidak memiliki semangat Sumpah Pemuda. Saya percaya bahwa setidaknya tidak sedikit anak -anak muda Indonesia memiliki semangat itu sehingga Sumpah Pemuda pada akhirnya tidak menjadi sebuah dongeng  menyenyakkan bagi generasi muda penerus bangsa ini. 

Kini saatnya Indonesia harus  berbenah diri, terutama dalam dunia pendidikan apalagi disaat Pandemi Covid 19 saat ini. Karena dari dunia pendidikan lah generasi - generasi muda bangsa akan terus dicetak. 

Di tengah ancaman Pandemi Covid 19 ini para generasi muda harus bangkit untuk bersama berjuang menggerakkan kesadaran  bersama untuk membebaskan diri dari penjajahan, maka semangat persatuan 92 tahun yang lalu  itu seharusnya juga masih bergema kala ini dalam berjuang  mengatasi Pandemi Covid 19 yang masih melanda bangsa Indonesia. 

Namun untuk bisa mewujudkan kebebasan dari Pandemi Covid 19 juga diperlukan semangat semangat dan daya juang yang sama seperti 92 tahun yang lalu.

Dengan peran besar Pemuda dalam mengatasi Pandemi Covid 19, maka bukan tak mungkin reputasi Indonesia di mata dunia pun bisa bangkit setelah Covid 19 menghantam berbagai aspek kehidupan masyarakat. 

Edi Syahputra.H, S.Pd 

edsamatra.blogspot.com 





Rabu, 28 Oktober 2020

Perjalanan Di masa Pandemi Covid -19

 Perjalanan dimasa Pandemi Covid 19 



Sabtu pagi sekitar jam 10 mendapat undangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  untuk mengikuti kegiatan Uji Keterbacaan Buku Sekolah Gaul Anti Kekerasan yang dilaksanakan di sentul Bogor. 


Rabu selepas shubuh saya berangkat dari rumah menuju Bandara internasional Iskandar Muda Aceh Besar untuk bertolak ke Jakarta dengan pesawat Batik. Kami dari Aceh mendapatkan undangan kegiatan tersebut sebanyak 3 saya sendiri dari SMA Negeri 13 Banda Aceh, Bapak Saiful Bahri dari SMA raudatul Fuqara Paya Bakong dan Bapak Surya Akcmal dari SMA Syamtalira Aron. 


Sesampainya kami dibandara Internasional Sukarno Hatta tepat nya pukul 12.00 WIB, kami langsung menuju lokasi kegiatan di Hotel Lorin Sentul Bogor. Hotel tersebut bersebelahan dengan arena sirkuit sentul

Begitu sampai di Hotel kami langsung menjumpai panitia untuk registrasi peserta dan disana sudah ada peserta dari berbagai sekolah yang ada di Indonesia dari ujung Barat sampai ujung timur. 


Setelah selesai registrasi kami langsung menuju kamar yang posisinya dilantai lima hotel tersebut, kami langsung istirahat sebentar dikamar hotel, setelah itu kami baru membersihkan badan karena malamnya tepat pukul 08.00 WIB akan dilaksanakan pembukaan acara. 


Kegiatan tersebut ada dua kegiatan yang pertama Workshop Lancar Public Speaking dan kegiatan yang kedua Uji Keterbacaan Buku Sekolah Gaul Anti Kekerasan yang jumlah pesertanya 150 orang didua kegiatan tersebut.  Setelah usai pembukaan kami dibagi dua kelompok. 


Hari pertama sesuai dengan ramdom kegiatan yaitu penyampaian materi dari KPAI dan dilanjutkan penyampaian materi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan, setelah Isoma siang itu baru kami dibagi kelompok lagi khusus untuk kegiatan Uji Keterbacaan Buku Sekolah Gaul Anti Kekerasan karena untuk menelaah buku tersebut.  Kami dibagi atas 6 Kelompok dan tiap tiap kelompok membahas semua bab yang ada dalam buku itu. Setelah kami telaah perkelompok hasilnya akan diplenokan. 


Saya secara pribadi sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut walaupun saat ini masih dalam keadaan Pandemi Covid 19. Namun tidak terlepas juga dari protokoler kesehatan. Dalam kegiatan itu saya mempunyai banyak teman dan disaat istirahat kami menceritakan tentang daerah kami masing masing maksudnya berbagi cerita. 


Disela- sela kegiatan kami dari Aceh berkenalan dengan seorang profesor Eman Anoe, beliau adalah tim ahli di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bapak Prof tersebut rupanya berasal dari Aceh yaitu dari Lhokseumawe, beliau sudah lama di Jakarta, beliau juga seorang Dosen disalah satu Universitas swasta di Jakarta. 


Banyak pengalaman yang beliau ceritakan kepada kami, dari semenjak beliau hijrah dari Aceh ke Jakarta sekitar tahun 90 han. 


Setelah kegiatan ditutup, sabtu pagi sekitar pukul 09.00 Wib kami bertolak dari ke Bogor ke Jakarta. Kami tiba di Jakarta sekitar Pukul 10.00 Wib kebetulan suasana dijalan Tol tidak mengalami kemacetan,  sesampainya kami dijakarta kami mencari penginapan dulu didaerah Jakarta Pusat, yang lucunya ketika kami mencari makan siang termasuk Pak Prof juga kami keluar masuk gang Kecil untuk mencari rumah makan padang maklum lah Jakarta padat penduduknya. 


Sesuai makan siang di warung padang tersebut kami kembali lagi ke penginapan untuk shalat dhuhur dan beristirahat sejenak. Pak Prof juga pamitan kepada kami karena beliau harus pulang kerumah,  setelah kami antar beliau kelobi hotel kami bertiga pun siap siap untuk jalan jalan ketanah abang untuk belanja ole ole. Setelah membeli beberapa potong pakaian untuk anak anak, kebetulan kawan kami satu orang telah mengambil tiket pesawat  pukul 17.00 harus bertolak kebandara, saya harus mengantar pak surya ke hotel tempat kami menginap karena barang atau beliau dititip dihotel. Karena buru buru kami terpaksa naik Bajai menuju hotel seumur hidup saya baru itu saya naik Bajai. Sesampainya kami berdua dihotel langsung saya pesan Grab untuk pak surya Grabnya pun menjemput beliau, kami pun salam salaman. 


Saya pun langsung masuk kekamar hotel untuk istirahat sejenak, saya merebahkan badan langsung tertidur mungkin kecapean. Pukul 18. 00 saya terbangun. Saya pun mandi dan menunaikan shalat magrib.


Selepas isya saya ditelpon oleh afid kebetulan beliau juga sudah lama di Jakarta, afid mengajak kami makan malam direstoran padang, setelah makan malam selesai afid pun mengantar balik kami ke hotel. Berselang satu jam saya ditelpon lagi oleh Rojer dia mengajak saya jalan keliling kota Jakarta. 


Besoknya minggu pagi sekitar pukul 09.00 Wib, saya dan bang Saiful berkemas kemas barang untuk siap siap ke Bandara Internasional Soekarno Hatta karena kami berangkat pesawat pukul 12.00 menuju Banda Aceh. Tibanya kami dibandara Internasional Iskandar Muda Aceh Besar Pukul 15. 00 Wib. Itulah sekelumit catatan saya dalam kegiatan Uji Keterbacaan Buku Sekolah Gaul Anti Kekerasan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bidang SMA.


Edi Syahputra.H 

Edsamatra.blogspot.com 

Kamis, 15 Oktober 2020

Kawan dan Saya

 Seorang sahabat lama kulihat sangat berubah. Dia sudah pakai surban dan kami bicara sambil bercanda. 

Aku jadi heran. Dulu kami adalah bandit yg setara, mengapa tampilannya sekarang kayak ulama besar aja, pikirku.

Kawan (Kw), kita sudah tua, waktu kita tinggal sedikit. Mari kita cari Tuhan lebih serius.

Saya (SY), ah ngaklah, jawab saya sekenanya.

Kw; ah sayang kau nanti. Sungguh azab kubur dan api neraka itu sangat pedih. Masih ada waktu untuk kita tobat. 

Sy; oh kalau tobat aku mau. Terus kalau mencari Tuhan itu gimana caranya. Emangnya Tuhan itu punya alamat. Ah Aku takut jadi senewen nanti. Aku lihat, banyak kawan kita dulu ngomongnya malah ngelantur, padahal dia selalu bicara  mencari Tuhan.

Kawanku agak kelabakan menjawab pertanyaan saya. Akhirnya kami sepakat membuka alquran, dan menemukan kedua ayat ini. 

Kw, oh ternyata Tuhan sangat dekat, mengapa kita harus selalu mencarinya, Allah selalu ada 

Dengan kita. 

Sy; maksud dekat di sini, bukan dekat secara fisik. Tapi dekat dengan rahmatNya, dekat dengan pengawasannya, dekat dengan semua kasih sayang dan kehendakNya.

Kami termenung sejenak saling pandang.

Makanya, cara mencari Tuhan yg paling mudah itu adalah dengan beribadah, melaksanakan kewajiban, dan menjauhi larangan. Allah selalu ada dan sangat dekat dengan kita. Bisikan hatipun Allah tahu.

Sy; jadi sambil mancing juga kau bisa kosentrasi berdoa atau berzikir. Doamu akan sampai, dan zikirmu juga akan Allah dengarkan.

Kamipun tertawa. Yg berat itu melaksanakannya, apalagi sambil dakwa-dakwi.

Jumat berkah. Sebelum jumatan, makan bakso dulu yuk.......

Jumat, 09 Oktober 2020

Perempuan Hebat

 Perempuan hebat, pagi menjenguk suami dalam penjara, dan nampak begitu mesra. Sore kembali menjenguk pacar barunya, juga di penjara yg sama,  dengan segala kemesraannya. Lama sekali, baru cinta segitiga itu pun terbongkar. Sang suami tampak sangat terpukul,  murung, dan mengurung diri dalam sel tahanan. Dan dalam keadaan stress, ia akhirnya menceraikan sang istri......

Di lain sisi, tiap hari saya mengelilingi lapangan di tengah penjara, dan mengamati begitu banyak istri setia mengunjungi suaminya. Ada yg malah datang setiap hari. Rasanya bahagia sekali melihat mereka akur dan mesra. Saking simpatinya saya kepada mereka, sering membayar makanan kecil, atau bahkan membayar sewa kamar odong-odong utuk psangan suami istri yg tak mampu, agar mereka berkumpul satu malam dalam penjara. Yg saya kagumi adalah, beberapa diantara mereka tampak miskin, hanya membawa sambal ikan teri, tapi bisa makan bersama dengan ceria dan mesra, bahkan salah satu pasangan saling menyuapi, tak peduli menimbulkan perhatian orang lain.....

Selepas shalat maghrib atau isya, kami sering mendiskusikan beragam fenomena ini. Ada prof darni m daud (mantan rektor unsyiah), armen deski, dan sejumlah senior lainnya. Apa yg kurang pada sejumlah orang, sehingga selalu mengejar sesuatu yg tak pasti seperti perempuan yg menggandakan suaminya itu, malam dalam penjara yg sama. Atau apa yag mereka miliki, sehingga sejumlah pasangan denga  begitu banyak problem serta serba kekurangan, bisa memperthankan kemesraan keluarganya......

Lama kami berdiskusi, dan kesimpulannya hanya satu, yaitu rasa syukur atas apa yg telah dianugerahkan allah padanya. Tanpa rasa itu, maka manusia adalah binatang yg lapar sehingga terus mengejar dan berlari di jalan yg tak berujung, dan akhirnya tersesat dan terus tersesat. Lantas di posisi manakah kita.......sudahkah kita bersyukur.........wallauhualam bis sawab.