Pengikut

Kamis, 29 Oktober 2020

92 Tahun Sumpah Pemuda di Masa Pandemi Covid-19



Sumpah Pemuda menjadi    salah satu momen penting dalam perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaannya.  Tanpa Sumpah Pemuda, maka semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tidak akan pernah terwujud. Meskipun Sumpah Pemuda bukanlah usaha pertama kali bangsa Indonesia untuk mempersatukan kebeanekaragamannya, tetapi Sumpah Pemuda tetap satu langkah penting bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Salah satu momen  pergerakan pemersatu bangsa ini lahir tepat pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berarti sudah 92 tahun usia bangsa Indonesia kini. 

Sejarah Sumpah Pemuda 

Sumpah Pemuda tidak serta merta terjadi begitu saja proses terciptanya Sumpah Pemuda ini begitu panjang dan berliku, semua ini berkat kerja keras Pemuda -Pemuda yang kala itu bermimpi untuk bersatu dalam kebhinekaan tunggal ika yang khas Indonesia, akibat dari kesadaran akan sebangsa dan setanah air  dan mulai mengenal paham nasionalisme. Sebut saja perkumpulan Pemuda - Pemuda paling terkenal dan paling sering kita baca dalam buku buku pelajaran sejarah Indonesia yang ada disekolah - sekolah adalah Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatera dan Jong Ambon. Namun, sayangnya buku- buku tersebut di sekolah lebih sering menyebutkan perkumpulan -  perkumpulan Pemuda atau organisasi pemuda yang berlatar belakang pada suku, fakta ada juga  perkumpulan perkumpulan Pemuda atau atau organisasi Pemuda Pemuda yang berlatar belakang pada agama yang hadir dalam kongres Pemuda I dan kongres Pemuda II. 

Sumpah Pemuda Riwayat mu kini. 

Kembali pada pertanyaan "Apakah semangat Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak sejarah persatuan bangsa Indonesia akan punah dikemudian hari dan hanya akan menjadi dongeng bagi generasi bangsa kedepan.? Melihat kondisi bangsa kita saat ini. Saya agak meragukan konsistensi serta keberhasilan para pemuda Indonesia masa kini untuk tetap menyalakan obor dan juga sebagai generasi emas tahun 2045 mendatang. 

Kita sering secara " serampangan "mengatakan bahwa di era globalisasi ini adalah faktor utama yang meredupnya semangat Sumpah Pemuda, namun kita tidak seharusnya menyalahkan secara penuh era globalisasi atau era Milenial ini sebagai penyebab meredupnya semangat Sumpah Pemuda. 

Ada banyak faktor yang saling berkaitan dan saling memengaruhi satu sama lain sehingga membuat Sumpah Pemuda menjadi redup di usianya 92 tahun ini. 

Pertama, hilangnya minat  para pemuda Indonesia akan mata pelajaran sejarah.  Saya memiliki anggapan bahwa belajar sejarah berarti belajar tentang segala hal dari masa lalu, bahkan mata pelajaran sejarah hampir dihapus dalam kurikulum.  Salah satu peristiwa, dan dari peristiwa masa lalu itulah akan mulai terbentuk identitas suatu objek ( dalam hal ini adalah Indonesia sebuah bangsa). Jika kita tidak dapat meminati pelajaran sejarah, utamanya Sejarah Indonesia, lantas bagaimana kita bisa tahu sejarah dan identitas bangsa kita?.

Kedua adalah tidak adanya kemauan untuk mencari tahu atau menggali lantas memaknai semangat dari suatu peristiwa sejarah. Hal ini biasanya berawal dari kurangnya minat untuk belajar sejarah. Contohnya adalah ketika kita memperingati Sumpah Pemuda, maka kita akan mengikuti suatu kegiatan yang berhubungan dengan Sumpah Pemuda sebagai wujud rasa hormat kita untuk memperingati lahirnya Sumpah Pemuda yang saya pikir tanpa ada nya Sumpah Pemuda mungkin Indonesia tak akan bersatu seperti sekarang. Terkadang orang - orang banyak mengikuti kegiatan sebagai sebuah aktivitas formal belaka tanpa memaknai semangat yang terkandung dalam peristiwa yang kita peringati tersebut. 

Ketiga adalah berkurangnya tekad dan semangat para pemuda Indonesia untuk sebangsa, setanah air, dan sebahasa satu. Ini muncul seiring dengan hilangnya keinginan untuk belajar serta memaknai semangat suatu peristiwa sejarah. Disamping itu hal ini juga muncul karena sikap apatis para pemuda dan pemudi Indonesia terhadap kondisi bangsanya sendiri. 

Sumpah Pemuda di Masa Pandemi Covid 19. 

Hari Sumpah pemuda yang ke 92 tahun 2020  ini, akan diperingati dalam keadaan masa Pandemi Covid 19 . Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini sungguh sangat berbeda bila dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya  serta dalam pelaksanaan peringatan Sumpah Pemuda harus memperhatikan protokoler kesehatan. 

Peringatan Sumpah Pemuda haris menjadi patokan para pemuda pemudi untuk memantapkan rasa bersatu dan bangkit dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan terutama dalam menghadapi Pandemi Covid 19. 

Peringatan hari Sumpah pemuda ditahun 2020 ini mengingatkan akan semangat  Pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan menjiwai pengorbanan para generasi muda bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. 

Peran generasi muda sebagai sosok yang kuat, yang tegar dan yang penuh semangat dan energi, dapat membawa perubahan bersama sama pemerintah dalam memutuskan mata rantai  penyebaran virus Corona.  peringatan Sumpah Pemuda ini dapat kita jadikan sebagai pembangkit rasa persatuan dan rasa semangat yang besar terutama bagi generasi muda, peringatan Sumpah Pemuda bagi generasi muda Indonesia dapat menumbuhkan rasa kerja keras, rasa persatuan dan kesatuan, rasa saling peduli, rasa saling berbagi, rasa simpati dan empati dan semangat gotong royong dalam membangun suatu kebersamaan sebagai bangsa. 

Dengan semangat persatuan para pemuda tantangan tantangan yang berat termasuk Pandemi Covid 19 yang  sedang kita hadapi ini pasti akan terlewati.

Seperti kata bung Karno ; Berikan aku 1000 orang tua akan ku cabut gunung semeru sampai ke akar akarnya dan berikan aku 10 Pemuda niscaya akan ku goncangkan dunia. Dari perkataan bung Karno ini, dapat kita simpulkan bahwa peran generasi muda sangatlah dibutuhkan sebagai pembawa perubahan yang besar, dengan kekuatan yang besar dari generasi muda akan membawa perubahan yang baik kedepannya, dan dengan peringatan Sumpah Pemuda ini sangat menyadarkan generasi muda bahwa perannya sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan dan membangkitkan kobaran semangat para pemuda dalam menghadapi tantangan demi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. 

Kesimpulan 

Dari pengamatan yang  saya lakukan memang sungguh ironis kondisi bangsa kita sekarang.  Dimana para pemudanya tidak memiliki kesadaran dan semangat untuk bersatu dalam kehidupan berbangsa seperti yang digemakan oleh para pendahulunya.  Namun, kita juga tidak bisa mengeneralisir bahwa semua Pemuda Indonesia tidak memiliki semangat Sumpah Pemuda. Saya percaya bahwa setidaknya tidak sedikit anak -anak muda Indonesia memiliki semangat itu sehingga Sumpah Pemuda pada akhirnya tidak menjadi sebuah dongeng  menyenyakkan bagi generasi muda penerus bangsa ini. 

Kini saatnya Indonesia harus  berbenah diri, terutama dalam dunia pendidikan apalagi disaat Pandemi Covid 19 saat ini. Karena dari dunia pendidikan lah generasi - generasi muda bangsa akan terus dicetak. 

Di tengah ancaman Pandemi Covid 19 ini para generasi muda harus bangkit untuk bersama berjuang menggerakkan kesadaran  bersama untuk membebaskan diri dari penjajahan, maka semangat persatuan 92 tahun yang lalu  itu seharusnya juga masih bergema kala ini dalam berjuang  mengatasi Pandemi Covid 19 yang masih melanda bangsa Indonesia. 

Namun untuk bisa mewujudkan kebebasan dari Pandemi Covid 19 juga diperlukan semangat semangat dan daya juang yang sama seperti 92 tahun yang lalu.

Dengan peran besar Pemuda dalam mengatasi Pandemi Covid 19, maka bukan tak mungkin reputasi Indonesia di mata dunia pun bisa bangkit setelah Covid 19 menghantam berbagai aspek kehidupan masyarakat. 

Edi Syahputra.H, S.Pd 

edsamatra.blogspot.com 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar