Pengikut

Jumat, 30 Oktober 2020

Biografi Teungku Peukan

 





Siapa sebenarnya Teungku Peukan? Pada dasarnya keturunan Teungku Peukan berasal dari Lamreung Aceh Besar, karena ayahnya Teungku Adam pada saat itu pergi kewilayah Selatan Aceh untuk membantu peperangan yang terjadi pada saat itu, hingga mendiami daerah Sawang tepatnya di desa alue pakue dan memperistri seorang perempuan disana yang bernama siti zalikha, sehingga lahirlah Teungku Yahya, Teungku Peukan dan seorang adik perempuan bernama Nyak Teh.

Namun menurut Muhammad Yacob, Teungku Peukan dilahirkan di Desa Alue Pakue Kecamatan Sawang Aceh Selatan, tanggal kelahiran nya tidak diketahui pasti tapi diperkirakan pada sekitar tahun 1886, ini didasarkan pada saat ia melakukan penyerangan ke tangsi Belanda di Blangpidie tahun 1926 ketika itu berumur 40 tahun,atau bertepatan pada fase awal peperangan Aceh dengan Belanda. 

Teungku Peukan memperistri seorang dara cantik jelita yang berasal dari kota naga Tapak Tuan yang bernama Intan Darek.  Isterinya ini banyak membantu perjuangan Teungku Peukan dengan rela mengorbankan harta, bahkan putra putranya juga syahid dalam pertempuran baik bersama Teungku Peukan maupun sesudahnya.  Intan Darek juga merupakan seorang istri yang tabah dalam menghadapi suka duka kehidupan, rumah tangga mereka senantiasa rukun dan damai.  Keduanya baru berpisah oleh syahidnya Teungku Peukan dalam penyerangan tangsi Belanda di Blangpidie tanggal 11 september 1926.

Dari perkawinan Teungku Peukan dengan Intan Darek mereka dikaruniai 7 orang putra putri. 

1. Kasim 

Ia meninggal di dayah Tgk Di Lhueng (samping puskesmas Blangpidie sekarang) sekitar lima jam setelah Tgk Peukan gugur. Ia ditembak saat berusaha mengayun sepotong kaca untuk menghantam kepala seorang Belanda yang memaksanya untuk menyerah. 

2. Daud ( mempunyai anak) 

Basri dan Lasmi 

3. Ramli ( mempunyai anak) 

Firdaus di Manggeng 

Sabirin di Manggeng 

Daud di Alue Pakue Sawang 

4. Thalhah 

5. Abu Ubaidah 

Ia syahid di suak timah kecamatan samatiga Aceh Barat tahun 1942 tatkala bertempur untuk menahan laju pergerakan pasukan Belanda. 

6. Khotimah ( mempunyai anak) 

- Salam

- Asma 

- Hafsah 

7. Lettu Abdullah Sani 

Ia gugur dalam front di Tiga Lingga Karo, Kabupaten Dairi tanggal 13 Maret 1949 dalam Agresi militer Belanda yang kedua, jenazahnya dikebumikan di taman makam pahlawan Kabanjahe Kabupaten Karo,Sumatera Utara. 

Sekilas Biografi Teungku Peukan semoga bermanfaat bagi yang membaca, semoga kita selalu mengenang jasa pahlawan dan sekarang nama syuhada tersebut diabadikan menjadi salah satu nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. 


Edi Syahputra.H, S.Pd 

edsamatra.blogspot.com 

8 komentar:

  1. Pejuang dari Aceh yang namanya masih asing buat saya. Terima kasih Psk Edi infonya

    BalasHapus
  2. Di simpang tiga Alue paku sawang
    Juga ada di berikan nama jalan sampai ke ujung sawang ba'u, jalan teungku peukan

    BalasHapus
  3. Di simpang tiga Alue paku sawang
    Juga ada di berikan nama jalan sampai ke ujung sawang ba'u,jalan Teuku peukan

    BalasHapus
  4. Ternyata Bu Lasmi tokoh wanita di sawang adalah cucu Tengku Peukan

    BalasHapus
  5. Dah lama tau pun, kalo tengku peukan lahir d alue pakue. Tapi silsilahnya kurang lengkap

    BalasHapus