Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Hal Ikwal di larang berenang

HAL IHWAL LARANGAN BERENANG

Di darat tak berani di laut pun segan, itulah yang dirasakan Duyung. Paras jelitanya berurai air mata, mengutuki tubuhnya yang manusia bukan, apalagi ikan. Wujud itu membuat ia dibenci seluruh warga samudera. Sore itu Duyung duduk di sela karang memandang matahari senja, meratapi nasib sambil sesekali ekornya menepukkan air yang memercik ke tubuh dan wajahnya, menutupi tangisnya.

Dari jauh nampak Kunina, seekor umba-lumba yang selama ini dipanggil ibu, mendekati Duyung. Melihat kesedihan putri angkatnya, dengan terbata-bata Kuni membuka tabir tentang asal-usul Duyung. Gadis setengah ikan itu hanya dapat merenungi nasibnya ketika jati dirinya terkuak. Rupanya Duyung terbentuk dari sperma seorang penyelam laki-laki yang masuk ke rahim ikan tuna betina saat berenang di salah satu palung laut.

Tak dinyana, percakapan mereka dicuri dengar oleh seorang perempuan dari jagat daratan yang waskita dan linuwih. Ia memahami segala bahasa, baik hewan bahkan tumbuhan. Tanpa ada yang tahu awal mulanya, di kemudian hari jagat daratan digemparkan oleh adanya larangan berenang dengan lawan jenis dalam satu kolam karena dapat menyebabkan kehamilan.

Yogyakarta, Februari 2020

(Gambar adalah pemanis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar