Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Pintu Rintangan

PINTU ANCAMAN

"Sekali kamu lewati pintu itu, Au, kamu nggak bisa kembali lagi ke rumah ini! Lihat saja! Lihat saja! Apa kamu nggak merasa durhaka, jatuh cinta sama pembunuh ayah kandungya sendiri! Dimana perasaanmu? Dimana akal sehatmu?!" teriak Kluwung lantang pada putri tunggalnya yang nekat mau menjemput kebebasan kekasihnya di Lapas.

Aurora menoleh pada perempuan yang amat sangat dicintainya itu dengan wajah penuh airmata. Mendadak ia berbalik, menjatuhkan diri dsn mencium kaki ibundanya itu sambil terisak. Sesaat kemudian Au bangkit. Pergi. Melewati ambang pintu ancaman.

Aurora menatap dari luar pagar kawat, sesosok tubuh kurus, jangkung, berkulit gelap muncul dari gerbang Lapas yang telah mengurungnya lebih dari 7 tahun. Guan. Au membalas tatap dan senyum teduh itu dengan haru meluap-luap. Tak mungkin ia meninggalkan pahlawan yang telah membebaskannya dari siksa batin berkepanjangan. Hanya pada lelaki yang telah memukulkan balok di kepala ayah hingga meninggal itu Au berani berterus terang. Bagaimana ayahnya acap memperkosanya tanpa sepengetahuan bundanya, sejak ia duduk di kelas 3 SMP. Hanya Guan yang tahu. Dan Tuhan.***

Lembang 16 Maret 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar