Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Simpul Cinta

Simpul Cinta
Oleh : Dina Arini

Baru beberapa hari merawatmu tapi simpul cinta telah terbentuk di antara kita. Entah siapa yang begitu tega meninggalkanmu seorang diri. Malam itu kudengar suara tangismu membahana memecah udara dingin. Menyayat hati. Sungguh tak sanggup untuk mengacuhkannya. Kucari dimana kau berada sambil berdegup membayangkan keadaanmu. Bagaimanakah bentuk dan rupamu?

Ah, di bawah pohon nangka engkau menangis sekencang yang kaubisa. Berharap orang terkasih kembali dan memelukmu erat. Namun kenyataannya dia pergi.

Kurengkuh tubuhmu yang kecil dan lemah. Seketika tangismu berubah menjadi tangis bahagia. Namun kurasakan ada kecewa di dalamnya karena tangan yang kaurasa kini bukanlah tangan yang kautunggu. Kusiapkan tempat tidur senyaman mungkin, kusuapkan susu instan sesendok demi sesendok, dan kuserahkan jemariku untuk kausesap sebagai pengganti puting ibumu. Namun tubuhmu terlalu lemah untuk menghadapi kuatnya hembusan udara dunia. Tak ada perisai yang melindungimu. Susu yang kuberi justru melukai lambungmu. Kudekap tubuhmu untuk mengurangi sakit dan kau tenang dalam dekapanku. Hanya empat hari simpul cinta kita terbentuk, kini kau telah pergi, Pus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar