Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Melamar KerjA

MELAMAR KERJA

Setelah memilih pensiun dini dari sebuah perusahaan, 3 tahun lalu, sebenarnya aku ingin menjalankan bisnis kecil-kecilan membuka kedai kopi yang saat itu sedang menjamur di kota Y. Namun, setelah bisnis itu berjalan dan lancar jaya ditangani keponakan, aku jadi agak menganggur dan merasa perlu pekerjaan ringan. Kubaca di koran ada seorang bos memerlukan sopir pribadi. Pas, aku kebetulan masih suka sekali mengemudi. Aku pun melamar dan siap-siap ikut seleksi.

Pagi itu aku datang ke kantor sang bos untuk wawancara dan tes. Ternyata pelamarnya ada puluhan dan aku dapat nomor antrean 23. Saat menunggu, terlihat seorang staf kantor seperti kebingungan karena katanya ada tamu yang pingsan dan perlu diantar ke RS. Dia meminta sukarelawan untuk mengantar. Para pengantre di depan tidak ada yang bersedia karena akan ujian. Lalu aku menyatakan kesanggupan dan segera mengikuti staf kantor itu ke sebuah ruangan.

Seorang bapak-bapak tampak lemas di sofa. Lalu aku dan staf kantor itu memapahnya ke mobil si Bapak dan kemudian mobil aku jalankan menuju RS terdekat. Meski agak ngebut, aku selalu memberi kesempatan pengguna jalan yang lebih berhak dan patuh aturan. Sampai di RS, si Bapak bertanya, "Mas kenapa sepanjang jalan tadi, bahkan saat ada yang menghalangi mobil kita, Anda tidak membunyikan klakson?" Spontan aku menjawab bahwa selama mengemudi aku nyaris tidak pernah membunyikan klakson, kecuali untuk menyapa atau membalas sapaan. Paginya aku mulai bekerja sebagai sopir sang bos.

salam #pentigraf tahoe boelat dari #pondokilusikatatanpaarti, 12122019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar