Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Bunga di kaki Gunung Salak

#pentigrafcorona

Bunga di  Kaki Gunung Salak

Nyaris tak percaya membaca setiap pesan bawahannya. Pak, semua vitamin habis; Pak, kita kehabisan alkohol dan masker; Pak, kami kewalahan toko diserbu. Jason keluar keringat dingin. Bagaimana bisa orang waras belanjanya sinting. Lantai tempat berpijak serasa berputar.

Ardian sebagai dokter tahu persis sakit trauma sahabatnya itu. Dia meminta Jason menyingkir sementara ke villa keluarga di gunung Salak.
Jason menatap gadis muda yang tersenyum ramah menyambut di villanya. Ibunya sakit demam dan bapil yang tak kunjung sembuh. "Sudah dibawa ke dokter ?" Dina menggeleng.  Setelah hari itu ia belum bertemu lagi. Ibunya meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke dokter. Jason menyesal tidak segera bertindak waktu itu.

Rumah itu sepi. Pintunya tidak terkunci. "Dina...," panggil Jason. Matanya nanar menatap sosok lemah di ranjang. Jason limbung. Ia sempat memanggil ambulan sebelum hilang kesadaran. Dokter mendiagnosa sakit Dina gejala Covid19 sekaligus meminta Jason diperiksa. Semua harus mengisolasi diri 14 hari lamanya. Jason memanjatkan banyak doa dan harapan yang tak terucap untuk bunga yg dikasihinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar