Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Cita cita lely

Cita-cita Laely

#pentigrafcorona

Tiadalah kesukaan sebesar kesukaan Nenek ketika mendapatkan menantu dokter yang adalah anak suami istri dokter terpandang di kota kecil pinggir pantai utara. Putri semata wayangnya cantik, bahkan sangat cantik, jadi layaklah kalau dipersunting seorang dokter. Begitu batin Nenek kala itu. Nenek lantas sering bermanja-manja dengan besannya kalau bertandang. Ia ceritakan keluhan leher kaku, atau sekedar tangan pegal atau susah tidur. Maka besannya perempuan itu akan memberinya vitamin, sedikit pijatan, dan senyuman. Kelak kalau dirinya sakit tua, biarlah anak menantunya yang merawatnya. Begitu batin Nenek.

Akan tetapi sejak awal Februari lalu, kebanggaannya sebagai besan dan mertua dokter berganti dengan kecemasan. Ia menarik sedikit paksa agar Laely, cucu satu-satunya itu diasuh di rumahnya. Ia sedikit menyesali, kenapa dulu meluluskan keinginan putrinya untuk sekolah perawat, dan lantas menikah dengan seorang dokter. Betapa suami istri; anak dan menantunya sekarang ini dalam situasi yang begitu gawat.

Hari ini Nenek kembali mendampingi Laely yang kelas dua SD menjalani home schooling. Kemarin tenaganya hampir terkuras mengajari cucunya yang introvert belajar menulis nama-nama binatang. Tugas hari ini bagi Laely adalah menggambar dan menuliskan cita-citanya. Betapa terkejut Nenek ketika memeriksa gambar Laely. Di kertas itu ada sosok perempuan mengenakan jubah panjang. Di bawahnya tertulis, “Dokter Laely.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar