Salah sangka
Hidup di desa jauh dari hingar bingar kota. Itulah keluh kesah beberapa anak desa. Padahal yang di kota juga pingin banget ngerasain sejuknya udara desa. Semasa SMP ayah mengajakku pergi ke kota. Dan senang bukan main punya materi yang akan saya jadikan bahan pamer di kelas Minggu depan.
Sore itu sesampainya di kota, kami tinggal di rumah saudara. "Le, ntar malem kita beli ketoprak di alun-alun." Kata ayahku yang membuat aku senang kayak Arsenal bisa juara Liga Champions.
Sore itu terasa lama kurasakan. Tak sabar aku nunggu suara jarum jam bergerak yang diiringi bunyi perutku yang keroncongannya. "Tahan, tahan. Nanti malam ada ketoprak lezat untuk disantap." Kataku dalam hati. Mentari mulai tenggelam, sholat isya selesai kami tunaikan. Segera bergegas mengajak ayah berangkat. Aku terus mengekor langkah ayah dengan semangat. Tapi apa hendak dikata. Berharap perut penuh terisi, ayah ternyata pergi ke tempat kaset VCD. Yaaaahhh, ketoprak bukan untuk dimakan tapi sekedar untuk hiburan.
Nama : Budi Artopo
Instansi : SDN MeLikan Rongkop GunungkiduL Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar