Pengikut

Senin, 30 Maret 2020

Perjalanan


PERJALANAN


Kebijakan pemerintah DKI untuk melakukan perpanjangan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) karena pandemik Corona membuat sekolah-sekolah dan kampus-kampus tutup. Para siswa dan mahasiswa belajar dari rumah secara online, sedangkan pengajarnya harus kreatif agar anak didiknya tak jenuh dan merasa terbebani. Tetapi ada masalah lain bagi anak kos, seperti adik kakak Yana dan Yuni, terutama saat mencari makan.

Yana dan Yuni adalah mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi terkemuka di Bumi Serpong Damai, yang hidupnya hanya antara tempat kos dan kampus. Tidur di kos dan aktivitas lain di kampus termasuk makan di kantin kampus. Tutupnya kampus membuat orang tuanya Yani dan Yono yang berada di Semarang memutuskan untuk membawanya pulang. Apalagi setelah membaca berita banyak daerah di DKI dan sekitarnya yang masuk zona merah Covid-19. Sabtu tengah malam, pasangan suami istri Yani dan Yono berangkat dari Semarang menggunakan kendaraan pribadi yang lebih aman karena kemungkinan kontak dengan orang lain. Makanan telah disiapkan dari rumah agar tak perlu berhenti di rumah makan dalam Rest area.

Perjalanan lancar karena perjalanan sepi, mungkin karena sebagian daerah mulai lock down lokal. Masalah adalah saat mau buang air kecil, mereka tak mau ke toilet takut bertemu dengan orang yang mungkin sudah terpapar virus corona.  Bagi Yono sebagai seorang cowok tak masalah karena tinggal menepikan mobil di pinggir tol lalu lari dan bisa disemak-semak pinggir jalan. Tapi Yani tak kehilangan akal, diambilnya handuk yang di bawanya dan pipisnya di situ. Untuk itu dia harus berkorban karena handuknya langsung dibuang. Tak usah malu, tidak ada orang yang tahu.

Kampung Sawah, 29 Maret 2020
#pentigraf_aw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar