Pengikut
Senin, 30 Maret 2020
Kok Amatir
KOKI AMATIR
Dinda memasukkan potongan tempe terakhir ke penggorengan, lalu beralih mencuci piring. Sungguh, memasak bukanlah minatnya. Itu sebabnya dia lebih sering membeli makanan matang. Lebih praktis, banyak pilihan, dan rasanya lebih terjamin dibandingkan hasil masakan sendiri. Terlebih lagi, Mas Abed tidak pernah protes.
Namun, kedatangan virus corona membalikkan keadaan. Suaminya itu jadi super protektif. Dinda dilarang beli makanan matang sehingga mau tak mau harus memasak sendiri. Dan di sinilah masalahnya. Keahlian memasaknya amat terbatas. Sekadar sop, sayur asem, atau sayur bening. Untuk masakan dengan beragam rempah-rempah dan empon-empon, dia harus mencari-cari contekan dulu dari Gugel sebelum mulai memasak. Ribet. Belum lagi hasilnya ternyata lebih sering terasa aneh daripada lezat. Ah, corona, corona ...
“Sayang? Bisa-bisanya menggoreng tempe ditungguin, tapi masih gosong juga? Gimana, sih?!” Dinda tersentak mendengar teguran suaminya. Kini dia hanya bisa terlongong-longong melihat tempe gorengnya hitam legam bagai potongan arang. Haduuuh ...!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar