Pengikut
Senin, 30 Maret 2020
Kebaya burkah putih
KEBAYA BURKAT PUTIH
Ang menatap gaun kebaya putih nan elegan yang di gantungkan di balik pintu kamarnya. Ia telah mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari kerjanya demi memiliki kebaya burkat putih idamannya. Ang menghela nafas panjang. Ada sesuatu yang membebani paru-parunya. Ia tinggalkan pandangannya pada kebaya burkat putih itu.
Kakinya melangkah ke arah tempat tidurnya. Pandang matanya terarah pada Laptop yang masih belum di shutdown. Tangannya menekan file explorer, lalu menggesernya ke my document. Folder mywedding segera di bukanya. Layar segera menampilkan foto-foto dirinya yang tengah berpose mesra dengan seorang lelaki. Foto-foto dalam berbagai gaya dan ekspresi di beberapa lokasi. Ada senyum bahagia di wajah Anggun. Namun ia segera menutup tampilan foto-foto di layar asusnya.
Anggun membaringkan tubuhnya, matanya menatap langit-langit kamar. Tidak pernah terbayangkan membatalkan resepsi pernikahan yang tinggal satu bulan lagi. Di saat undangan telah tercetak, sewa gedung telah terbayar, jasa katering, dekorasi pelaminan, tata rias pengantin, foto-foto indah prewedding telah siap. Esok, ia dan Gun akan berangkat ke KUA, dengan kebaya burkat putihnya. Hanya keluarga dekat yang akan mengantarnya. Keluarga besar Anggun dan Gunawan telah berdamai dengan keadaan, mereka harus ikhlas menunda resepsi pernikahan yang telah direncanskan satu tahun yang lalu. Semua karena wabah corona yang menimpa. Pemerintah telah melarang segala kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah besar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar