Pengikut

Sabtu, 28 Maret 2020

Liburan Membawa Bencana

Liburan membawa bencana


Namaku Nita. Aku adalah seorang gadis remaja yang duduk di kelas 2 SMA. kedua orang tuaku selalu sibuk. Sangking sibuknya aku hanya bertemu orang tuaku diwaktu libur saja. Sabtu dan minggu. Itupun kalo ayag atau ibuku tidak ke luar kota. Mereka selalu memenuhi apa yang aku inginkan sebagai bentuk perhatian mereka. Maklum aku anak tunggal.


Aku melihat tanggal merah. Dan aku mempunyai ide untuk berlibur bersama sahabat karibku Anita. Dia adalah anak yang baik hati dan teman curhatku. Dia selalu mendengarkan keluh kesah ku. Anita merupakan anak dari keluarga sederhana dan Anita memiliki banyak saudara lebih tepatnya banyak adik. Hehehe..
Setiap kali aku bermain kerumah Anita aku selalu merasakan kenyamanan dan kasih sayang dari keluarga mereka. Ibu dan Ayah Anita memperlakukanku seperti anak sendiri. Perlakuan mereka begitu hangat. Aku merasa nyaman berada diantara mereka. Dan aku mengajak Anita untuk berlibur bersamaku. Ibu dan ayah Anita setuju. Dan kedua orang tuaku pun setuju. Orang tuaku memberikan fasilitas dan ATM untuk aku pergunakan. Hotel dan akomodasi sudah disiapkan oleh ayahku.

Tibalah waktu liburan. Aku dan Anita berlibur ke negeri Cina. Lebih tepatnya di daerah Wuhan
Kami menikmati liburan disana. hingga waktu liburan pun telah usai. Setelah kembali ke tanah air. Aku dan Nita begitu bahagia. Kami mempunyai kisah untuk kami ceritakan kepada teman-teman sekelas kami. Dan setelah beberapa hari aku mulai merasakan kondisi badanku kurang fit. Ternyata bukan cuma aku saja yang mengalaminya Anita pun sama. Anita mulai drop. Selama aku sakit aku di rawat dan aku menonton televisi bahwa di Cina lebih tepatnya di daerah Wuhan mengalami kejadian luar biasa akibat virus corona atau sering juga disebut Covid 19. Dan aku mulai ketakutan bahwa aku dan Anita berkunjung ke daerah tersebut. Apakah aku tertular? Itu yang ada di dalam pikiranku. Akupun memberitahukan dokter tentang liburanku. Dokter pun mulai mengambil darah dan mengetes darah ku di dalam lab. Dan hasilnya ternyata benar aku positif begitu jg dengan Anita. Aku dan Anita pun di tempatkan di ruang isolasi. Betapa hancurnya hati kami libur kami membawa bencana bukan cuma kami tetapi orang-orang di sekitar kami.


Sarinovita
SLB Negeri Nunukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar