*Balas Dendam*
Usai sholat duhur siang itu. Kusandarkan tubuhku ke dinding dekat jendela. Sepoi angin mengundang kantukku. Pikiranku masih mengawang setelah membunuh ular di depan musola tadi. Jangan-jangan ular siluman penunggu tempat ini.
Benar saja ... Sorot mata merah dan juluran lidah tepat di atas kepalaku. Suara desis bersahutan. Di kanan kiri dan depan ular-ular berdatangan. Kaki, tangan dan badanku terlilit. Semburan bisa dari taring-taring runcing memercik wajah dan mengguyur sekujur tubuhku. Mereka balas dendam atas kematian saudaranya. Aku tak berdaya. ... Kupejam mata dan pasrah. Mungkin ini akhir hidupku. Aku tak ingat apa-apa lagi.
Sayup suara salam menghampiri telingaku. Suara siapa itu? Malaikatkah? Di alam mana aku berada? "Permisi, Pak. Jendelanya ditutup saja. Hujan." Samar kulihat wajah penjaga sekolah. Kakiku kaku tak bisa kugerakkan. Kram.
Yoyon Supriyono
SMPN 4 Terisi, Indramayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar