Pengikut

Selasa, 21 April 2020

*Menteri Termiskin Sepanjang Sejarah Indonesia*

Delapan kali dilantik menjadi menteri tetapi hidupnya tetap saja miskin karena dirinya jujur dan sangat mengerti tentang siksaan di akhirat.

Nama aslinya Ir. Sutami
adalah Menteri Pekerjaan Umum yang menjabat selama 4 kali semenjak tahun 1965-1978.

Dia pernah mengabdi sebagai menteri pada Kabinet Dwikora l era Presiden Soekarno.
Dia pun masih dipakai pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto pada Kabinet Pembangunan II.
Selama menjadi menteri, Sutami memimpin berbagai mega projek. Meski demikian pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah 19 Oktober 1928 tidak lantas memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri.

Di bawah pengawasannya, projek raksasa seperti:
1. Gedung DPR,
2. Jembatan Semanggi
3. Waduk Jatiluhur
4. Bandara Ngurah Rai.
5. Jembatan Musi Palembang

Semua karyanya hingga kini masih berdiri kokoh.

Sutami adalah satu-satunya menteri yang termiskin di Indonesia. Sutami adalah manusia yang langka, ia berpengetahuan tinggi, jujur dan amanah.

Jika hari lebaran tiba,
para tamu pun bersilaturahmi. Namun betapa terkejutnya mereka saat menginjakkan kaki di rumah Menteri Sutami. Bukan kemewahan yang ada, namun rumah sederhana yang atapnya bocor di mana-mana.

Bahkan suatu ketika PLN mencabut listrik di rumahnya karena Sutami telat bayar tagihan rekening listrik.

Padahal sebagai pejabat negara yang menangani projek-projek besar, Menteri Sutami bisa saja hidup bergelimang kemewahan. Contohnya menteri menteri dan Gubernur sekarang, hampir semua memiliki rumah dan mobil mewah dari hasil di luar gaji.

Sosok Sutami ini sangat pendiam dan sederhana.
Rumahnya beralamat di Jl. Imam Bonjol, beliau membeli rumah secara mencicil dan baru lunas menjelang pensiun. Tak pernah ia menggunakan fasilitas negara di luar pekerjaannya. Saat pensiun, semua ia kembalikan, termasuk mobil dinasnya.

Seorang pengusaha pernah ingin memberinya mobil karena tahu mobil dinas Sutami akan dikembalikan. Namun sang Menteri dengan halus menolak. Ia lebih memilih meminta diskon sedikit dan membayar mobil itu.

Sebagai insinyur sipil
lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), ia sangat menyukai pekerjaan lapangan. Wartawan kerap memanggilnya "Menteri yang tidak punya udel" [tidak pernah berhenti bekerja/tidak pernah capai].

Sutami mampu berjalan kaki puluhan kilometer untuk meninjau daerah terpencil. Jika ada ojek, ia naik. Jika tidak ada, maka menteri sederhana ini berjalan kaki hingga bertemu masyarakat sekitar. Dialah satu satunya menteri sepanjang zaman sebagai orang yang terjujur dan mengerti tentang akhirat.

Sangking terlalu rajin berkerja dia sampai tidak memikirkan diri sendiri, Hingga kemudian sakit lever.

Namun Sutami tak mau ke rumah sakit, dia takut diketahui orang bahwa ia tidak punya uang untuk membayar rumah sakit, baru setelah pemerintah turun tanggan, Sutami mau diopname, namun semua itu terlambat, Sutami meninggal dunia di Jakarta pads 13 November 1980 dalam usia 52 Tahun.

Meski jasanya banyak untuk Bangsa Indonesia, Sutami sempat berpesan kepada keluarganya bahwa jika meninggal agar tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Sutami dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Nama Sutami oleh Presiden Soeharto diabadikan sebagai nama Waduk di Kabupaten Malang, yakni Waduk Ir. Sutami

Indonesia saat ini membutuhkan lebih banyak sosok Menteri seperti Sutami, Menteri yang berperestasi dan rela hidup merakyat, menteri yang  menghindar dari kehidupan duniawi yang melenakan dan memilih hidup bersih hingga akhir hayatnya.
Nama Sutami tetap harum sampai sekarang dan akan selalu dikenang oleh rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar