Pengikut

Sabtu, 04 April 2020

Antar jemput

" Aku bosan diatur2 terus sama kamu,aku muak hidup dalam tekanan kamu,selama ini aku kehilangan duniaku,karena aku harus ngikutin maunya kamu,,,,,,
Dan 1 lagi,,kamu belajar mandiri,,gak usah manja,,apa2 hrs sama aku,,kemana2 minta diantar-jemput,,bukan kamu aja yg harus aku urusin,,,masih banyak hal yg hrs aku kerjakan dan fikirkan,,,,,,,"emosiku begitu meluap,aku tidak memberi sedikitpun kesempatan bagi istriku untuk bicara
Dan aku berlalu meninggalkan istriku dengan suasana hati panas,sempat terlihat hidung istriku memerah,mungkin menahan tangis,,,,aaaaahhh masa bodo ,,biarkan saja biar dy tahu kalau aku bukan robot yg seenaknya bisa dy atur dan perintahkan ,,,,,,,

Aku pulang kerumah setelah jam menunjukan pukul 22.00 wib ,,,
Dan aku malas masuk ke kamarku,,,pasti istriku akan mengintrogasi aku lagi,,,seperti biasanya klu aku telat pulang
Aku bosan ,,,malam ini aku tidur di ruang keluarga aja,,,fikirku ....dan aku terlelap

"Ayah,,,ayah ,,,bangun ,,,kok ayah bobok dicini?? "
Aku terjaga oleh celoteh anak bungsuku ,,,,
"Maaf sayang,,,semalam ayah kerjain tugas kantor disini,,trus ketiduran dech,,,"jawabku berbohong
"Belalti ayah gak colat cubuh dong"
Astagfirulahal adziiim,,,aku baru ingat aku ketiduran sampai lupa sholat subuh ,,,,biasanya dinda istriku selalu membangunkanku
"Iya sayang,,,ayah ketiduran,,,ya sudah ayah buru2 sholat dulu ya ,,,"

Selesai sholat kulihat istriku sedang menjemur pakaian sambil memerintahkan rafi anak sulungku untuk bersiap2 berangkat sekolah,,
Kulihat di meja makan sudah tersedia sarapan pagi dan secangkir teh manis
Tak lama kemudian kulihat dinda memandikan echa sibungsu kemudian mendandaninya
Tak lama kemudian rafi dan enda duduk di meja makan di dekatku,,,
Dinda kemudian menyuapi kedua anak ku sarapan
Kulihat dy juga sudah menyiapkan bekal buat kedua buah hatiku
Tapi tidak seperti biasanya ,,,tidak ada kata "mas tolong..........."
Dinda membubuhkan sarapan juga kepiringku tanpa sepatah katapun ,,,,
Setelah selesai sarapan aku lihat dinda sudah rapi dengan
"Yuk,,,anak2 kita berangkat,,,,nanti k' rafi telat sekolahnya,
Ayo salim ayah dulu,,,"kata istriku
Biasanya dy juga mencium punggung tanganku ,tapi kali ini dy tidak melakukan rutinitas ini
Biarlah fikirku,,,mungkin dy masih merajuk,,,biar saja ,,,aku gak boleh kalah dengan rajukannya ,,hatiku membatin

Aku bergegas masuk kamar ,,,aku juga hrs bergegas kekantor
Tapi tidak kudapati baju kerjaku yang biasanya sudah disiapkan dinda istriku di tempat tidur
"Hmmmm,,,pasti dy sengaja melakukan ini,,,dy fikir aku gak bisa mengurus diriku sendiri,walaupun sedikit repot memakai dasi dan mencari sepatu kerjaku
Sudah beberapa hari dinda istriku tidak kudengar ngomel atau minta tolong padaku,bicara hanya seperlunya saja ,,,sekalipun dy masih menyiapkan segala kebutuhan ku ,,,tapi aku merasa seakan2 dy menjaga jarak dari aku ,,,
Sore ini aku pulang lebih cepat dari biasanya ,,,,
Kulihat mendung hitam di langit
Benar saja tak lama kemudian hujan turus begitu deras
Disertai angin kencang serta kilatan petir ,,,,
Mendadak aku mencemaskan istri dan anak2ku

"Kok dinda gak nelpon aku ya,,,hujan2 seperti ini bagaimana dy pulang dengan motor beserta anak2"
"Ah tunggu aja,,,sebentar lagi juga pasti dy telpon,,egoku masih begitu menguasai aku
Waktu terus berlalu,,,jam sudah menunjukan pukul 20 .00 wib,,,,hujan juga seperti tak hendak reda
Aku mulai gelisah ,,,,,kucoba telpon ponsel istriku
Berkali-kali ,,,tapi tetap tak ada jawaban

Aku mulai panik ,,,
Apa mungkin mereka mampir kerumah ibu ya???
Tapi aku tidak berani bertanya ke ibu
Takut klu mereka tidak ada disana ibu pasti akan cemas dan marah besar padaku
Tapi aku hrs cari kemana ??????

Jam 22.00 wib ,,,ponselku berdering ,,,aku berharaf istriku yang nelpon,,,ternyata orang salah sambung
Aku bingung ,,,aku harus bagaimana?

Dalam kepanikanku tiba2 aku mendengar suara motor masuk garasi ,,segera ku bukakan pintu,,,,
Kudapati anak2ku baik2 saja
Dengan mantel hujan yg sepertinya baru dibeli
Ku peluk ke dua anakku dengan perasaan lega

"Ayah,,,tadi hujan delas banget yah,tlus ada petil,,,echa takut dech yah"
"Iya yah,,,sahut si sulung,,kami tadi berteduh duku di emperan toko yah,,,kata bunda hujan deras bunda takut ada lubang dijalan yg gak keliatan,,,,"

Ku lirik istriku,,,,,,aku ingat kata2ku tempo hari ,,,,
Pasti sudah begitu melukai perasaannya sampai iya bersikap seperti ini

"Rafi ,echa ,,,ayo ganti baju sayang ,,,bis itu bunda suapin maem ya ,,,trus kita bobok ,maaf ya sayang hari ini bunda hrs bawa kita basah2an ,,,"
"Yok bun,,,,echa dah lapel"
"Ayah,,,,ayah dah maem?"
"Belum sayang,,,"sahutku berbohong ,,,padahal selepas maghrib tadi aku sudah makan

Selesai makan aku masuk kamar,,,dan aku langsung tertidur
Jam 1.00 wib aku terjaga
Tak kudapati istriku disampingku
Apa dy tidur dikamar anak2 ya ,,,fikirku
Aku bangun menuju kamar anak2 ,,,tapi dinda tak jua ada disana
Ku dengar suara batuk dari ruang keluarga
Kulihat dinda terbaring di sofa
Sejenak emosiku kembali meluap,,,,
Apa maksudnya tidur disofa begini ???
Mungkin dy mau membuktikan dy tidak butuh aku
Okey ,,,dinda aku ikuti permainan kamu,,,hatiku membatin
Kubalikan tubuh ku untuk kembali kekamar ,,,tapi tak berapa lama samar2 kudengar suara dinda seperti menggigil
Ku dekati dy,,,,
Astagfirulahal adziim ,,istriku demam tinggi
Kuambil handuk kecil dan air dingin untuk mengompres istriku
Kulihat wajahnya begitu pucat,,,,,,dan ,,,,,,,,aku baru sadar
Dinda terlihat begitu kurus

Tak berapa lama dinda terjaga karena batuk,,,,
Mas,,,,kenapa mas disini?
"Memangnya mas gak boleh berada disini?,trus ngapain kamu tidur disini?"
"Maaf mas,,,aku sedikit kurang enak badan,,dan aku juga batuk2,,,aku takut malah bisa mengganggu tidurnya mas,,makannya aku pindah kesini"

Ya Allah ,,,tadi aku sudah suudzon sama istriku sendiri ,,,aku fikir dy sengaja menjauhiku
"Maafkan mas ya din,,,,,,mas sudah buat kamu terluka,,,,
Sekarang kita kembali ke kamar ya ,,,,,"
Mas akan rawat kamu,,,,,,,
Aku bantu istriku berdiri ,,,,ku tuntun ia ke kamar ,,,,istriku terlihat sangat lemah,,,,dan baru beberapa langkah tiba2 istriku terkulai lemah,,,,iya pingsan tak sadarkan diri,,,seketika ku gendong istriku ke kamar,,,terasa olehku tubuhnya begitu ringan
Ya Allah ada apa dengan istriku,,,,,
Cepat ku telpon dr. Haris yg kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah kami,,,,,,,,,,,,,,

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar