Pengikut

Sabtu, 04 April 2020

Suami Takut Iatri

"Suami takut istri" kata2 itulah yg selalu membayangiku

Dik bisa gak kamu itu belajar mandiri,gak usah apa2 hrs ada mas,kemana2 hrs bersama mas,,,mas juga capek dik,mas juga butuh istirahat,mas kan juga punya dunia sendiri,
Bener kita dah menikah dik,tapi gak hrs kan kamu itu nempel ke aku terus kaya'prangko?
Trus kamu juga kaya'nya gak hrs tuch hyper protektive sama mas
Mas telat pulang dikit aja kamu langsung telpon,mas malu lho dik sama temen2 mas,,
Kamu tahu gak mas dijuluki suami takut istri sama temen2 mas
Apa2 mas hrs laporan dulu ke kamu
Klu gak mau dengar repetan kamu yang gak kalah nyaring ama suara knalpot bocor ,,,,
Lagian kamu kan bisa nyetir sendiri kalau mau kemana2

"Ouw gitu ya mas,,,maaf klu sikap aku dah buat mas malu
In syaa Allah aku bisa kok mas,,"sahut aida istriku,,,,
"Bisa apa dik???"
"In syaa Allah aku bisa belajar mandiri mas,,,maaf ya mas aku sudah membebani kamu"
"Maksud mas bukan merasa terbebani lho dik,,,tapi,,,,,,"
"Iya mas,,,aku faham maksud mas,,,sudahlah gak usah dibahas,,klu gitu aku pamit ya mas,,"
"Lho dik mau kemana?"
"Aku kan hrs ke klinik mas,,,sudah ya mas,ntar aku telat"
Aku baru ingat klu diluar jam kerja istriku ada kerja sampingan di klinik dokter dekat komplek tempat kami tinggal

1 minggu berlalu sejak pembicaraan itu,,,,aku merasa sangat nyaman,,aida tidak pernah minta untuk aku antar jemput,,bahkan dia tidak pernah sekalipun telpon atau sms aku
2 hari yg lalu aku telat pulang ,,teman2 ngajak aku nongkrong di cafe hingga larut malam,,,ketika aku pulang aku disambut oleh senyumannya ,,,lega rasanya gak mendengar repetannya
Alhamdulillah aida sudah berubah,,bisik hatiku

"Dik,,masak apa tadi?mas lapar,,,boleh tolong siapin makanan?"
"Oh ,,mas lapar ya?maaf mas dik fikir mas dah makan diluar,,,ya sudah,,sebentar ya dik siapin"
Gak lama kemudian
"Mas,,,dah selesai nich makanannya,,"
"Iya ,,sebentar,,,,,,,,"aku beranjak ke meja makan
"Maaf ya mas,,,cuma ini yg bisa aku siapkan,,dan maaf juga klu masakan aku gak sesuai dengan selera mas"
"Makasi ya dik,,ini sudah cukup baik kok dik,,,kita makan yuks"
"Saya sudah makan mas,,,,mas makan sendiri aja ya,,,saya mau jemput anak2 dulu kerumah ibu"
"Kamu gak mau nemenin mas makan dulu dik?"
"Bukan gak mau mas,,,tapi kan anak2 belum dijemput,,kasian ayah sama ibu,,,mungkin mereka mau istirahat,,tapi karena aisy dan dzikra mereka gak bisa istirahat"
Anak2 pulang sekolah memang pulang kerumah nenek dan kakeknya,,padahal rumah ibu gakmasih sekompleks dengan rumah kami,,tapi ibu dan bapak yg minta anak2 pulang sekolah kerumah mereka ,,katanya biar bisa sekalian belajar ngaji juga les bahasa arab disana,,karena disebelah rumah ibu ada rumah tahfidz qur'an kebetulan adikku juga guru privat
Jadi anak2ku bisa sekalian belajar dan buat pr sama adikku,biasanya sekalian istriku pulang kerja dari klinik anak2 dijemput
"Aku pergi dulu ya mas,salamualaykum"
"Dik,,,,,,"
Istriku berlalu tanpa menunggu jawaban dariku
Uppsssss,,,ada apa dengan hatiku ya ?
Kok aku merasa sedih dengan sikap istriku?
Kok aku merasa ada yg hilang dari diriku?

1 jam berlalu,,,,aku merasa terasing dirumahku sendiri
Kesunyian menyusup relung hatiku
Hampa,,,,,ini yg kudapati di lorong waktu
Aku duduk terdiam di teras rymah sambil menunggu istri dan anak2ku pulang
"Salamualaykum"
Istri dan anak2ku sampai
"Waalaykum salam,,,"anak2ku menyalami dan mencium punggung tanganku,,,,istriku langsung berlalu masuk kedalam rumah ,,,di ikuti oleh anak2ku
Aisy,dzikra,,,minum susu,ganti baju sikat gigi dan jangan lupa wudlu ya nak,,sebentar lagi bunda temenin bobonya,,,bunda siapin bumbu buat besok pagi dulu
"Iya bun,,,"serentak anak2ku menjawab

"Bunda2,,,"
"Kenapa dzikra?"
"Bunda kerja buat cari duit ya bun?"
"Iya sayang,,,"
"Kan ayah udah kerja bun,,,ayah kan udah kasi duit ke bunda,ngapain bunda kerja lagi,,biar ayah aja yg cari duit"
"Memangnya kenapa sayang?dzikra keberatan kalau bunda juga kerja?"
"Bukan gitu bun,,,dzikra kasian lihat bunda,,bunda pasti capek
Pagi2 bunda hrs masak,nyuci,beresin rumah,anter kami kesekolah,trus bunda pergi kerja,,pulangnya bunda jemput kami ,antar kami kerumah nenek,trus bunda belanja,nyetrika,pergi kerja lagi ke klinik,jemput kami lagi kerumah nenek ,,,,"
"Sayang,,,,,apapun pekerjaan dan sebanyak apapun pekerjaan kita kalau dilakukan dengan ikhlas dan penuh cinta in syaa Allah gak kan berasa capeknya"
"Gitu ya bun,,,,,tapi kenapa bunda harus kerja?"
"Bunda kerja selain mencari ridhanya Allah juga karena kalian anak2 kesayangan bunda,,,,sudah ah,,,dah malem,,,bobok lagi ya sayang ,,ntar keteteran subuhnya ,,dzikra mau subuh di mesjidkan sama ayah?"
"Iya bun,,,tapi bun,,,,,,,,"
"Kenapa lagi sayang?"
"Memangnya klu laki2 itu gak boleh ya bun masak,nyuci,beres2 rumah,belanja,nyetrika dan buatin susu buat kita?"
"Siapa bilabg gak boleh sayang?"
"Kok ayah gak pernah bun........?"
"Ada kok,,,saat kalian dirumah nenek ayah sering bantuin bunda beres2,,,,"jawab istriku berbohong
"Sudah bobok gih,,,janfan lupa baca doa tidurnya ya

Hmmmmmm,,,,,anak2 belum saatnya kalian mengerti posisi dan tugas seorang ayah  atau ibu bathinku ,,,,,,
Aku beres2 rumah?masak?nyuci?nyetrika??????
Tidak2,,,mau diletakan dimana harga diriku sebagai laki2?
Trus apa kata temen2ku nanti??????
Baru tingkat antar-jemput istri dan anak2 aja aku sudah dijuluki suami takut istri,,,,apalagi kalau,,,,,,,

"Bersambung "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar