Malam ini aku kembali di perlihatkan pada kenyataan yg menggugah hati,didepan sebuah restoran padang, ada pengemis seorang anak yg kurang lebih berusia 10 tahunan konon katanya sejak pagi berada di tangga depan pintu masuk restoran,dimana begitu banyak orang yg telah keluar masuk dari restoran tsb
Entah mengapa hati merasa gak tenang melihat pemandangan tersebut
Tapi tidak terketuk hati ini untuk mengajak bocah kecil tersebut untuk makan bersama kami
Selesai makan aku berikan uang sekedarnya pada bocah itu
Bocah itu memandang saya,tangannya ditangkupkan diatas kepalanya sambil berkata "makasi bu"
Entah kenapa tatapannya dan ucapannya seakan menyusup dlm relung hati saya
Senyumannya seakan menelanjangi jiwa saya
Ucapan terima kasihnya seolah mencabik2 perasaan saya
Seakan berkata ,,"ibu inikah sisa nikmat Allah yg ibu berikan pada saya?"(sensitive aja kali ya?)
Kembali ke penginapan saya kembali kefikiran bocah itu,,entah kenapa saya merasa begitu sedih
1 sisi bathin saya berbisik ,,wahai hati ,hari ini berapa banyak uang yg telah engkau habiskan untuk kau dan keluargamu makan?
Berapa banyak uang yg engkau habiskan untuk sekedar bermain di timezone bersama anak2mu
Sebandingkah dengan apa yg engkau berikan pada bocah kecil tadi?
Apakah engkau tahu bahwa sejak pagi bocah itu hanya dapat memandang orang2 yg makan dengan lahapnya disana,tanpa sempat menyicipi sebutir nasipun
Dapatkah engkau bayangkan bocah tersebut cukup merasakan kenyang hanya dengan menghirup aroma masakan dari restoran tsb?
Tahukan engkau bahwa uang yg engkau berikan tersebut belum tentu bisa dia simpan atau dia belikan makanan
Bagaimana klu uang tersebut diambil paksa lagi oleh anak jalanan yg lain
Atau para preman jalanan
Bagai mana klu bocah tersebut adalah bagian dari keluargamu?
Jiwa,,bukankah engkau telah dilimpahkan Allah dengan nikmat rezeki?
Bukankah Allah berikan rezeki itu karena Allah ingin engkau berbagi?
Dan bukankah rezekimu itu juga milik Allah
Lalu kenapa untuk seporsi nasi padang saja engkau begitu kikir???
Air mata ini merebak,ada sesal yg menyesakkan dada,,
Pembelajaran yg sangat berarti bahwa "Niat baik jangan ditunda,karena pada saat itu Allah menyentuh hatimu dengan kasih sayangNya belum tentu esok engkau akan merasakan nikmatnya berbagi"
#ceritahatisomeone#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar