Pengikut

Sabtu, 04 April 2020

Tugas Kuliah

Kali ini cerpennya pake panggilan yg umumnya dipake suku gayo ya pemirsah ,,,,,,

Hari ini ipak mendapat tugas dari kampus untuk membuat karya tulis tentang kehidupan anak jalanan
Awalnya dia sempat protes"kenapa kok saya yg perempuan dapet tugas yg beginian apa gak ada yg lebih extrime dari ini ya? Bathinnya

Hari ini pagi2 ia sudah berdiri di perempatan jalan yg padat,, macet luar biasa,udara pagi ini begitu menyesakkan dada ,,beberapa mata memandangnya ,,mungkin dalam hati mereka bertanya2 ngapain seorang gadis berhijab panjang pagi2 dah nongkrong dipinggir jalan

2 jam berlalu,, belum ada suatu hal pun yg membuatnya tertarik untuk ia jadikan bahan observasi
Matahari mulai meninggi,peluh perlahan membasahi tubuhnya ,,,,ipak menarik nafas dalam2,bibirnya beristighfar,,berusaha meyakinkan hati bahwa ini bukan hanya ujian dari kampus tapi mungkin juga ujian dari Allah
Pasti Allah punya rencana terbaim untuknya ,,demikian ipak memujuk hatinya
Tak berapa lama matanya tertuju pada sosok pemuda tanggung yg berusaha mengatur lalu lintas,ia bukan dari satlantas ataupun dari LLAJR  ,pakaian lusuh,penampilan fisik yg bisa dikatakan menakutkan seolah menggambarkan sosok seorang preman,,belakangan ipak baru tahu klu dy adalah joki buat pengguna jalan untuk terlepas dari kemacetan  terutama di persimpangan
Ipak terus mengamati kegiatan pemuda itu,,ia melihat bagaimana pemuda itu mengatur laju lintas,beberapa kali ia melihat pengendara mobil memberikan uang sekedarnya pada pemuda itu,,ada yg memberinya dengan baik2,ada yg melemparkannya,tapi ada juga yv tega berlalu saja tanpa mengucapkan terima kasihpun
Mata ipak tidak terlepas terus memandangi aktivitas pemuda tersebut , hingga waktu menujukan pukul 12.00 wib ia melihat pemuda itu meninggalkan jalanan tersebut
Seakan terhipnotis ipak mengikuti langkah kaki pemuda itu,hingga ia melihat pemuda itu masuk kesebuah warung nasi ,,ipak berfikir mungkin pemuda itu akan makan siang,,
Ternyata ia salah,tak lama kemudian ipak melihat pemuda itu keluar dengan membawa bungkusan lumayan besar,,ipak kembali mengikuti pemuda tersebut berjalan menuju pinggiran kota hingga sampai di sebuah mushola yg tampak sangat bersih meskipun telah terlihat tua ,,ipak melihat beberapa anak kecil yg menyongsong pemuda tersebut,terlihat binar bahagia dimata anak2 tersebut
Kebetulan sudah dzuhur,mungkin aku bisa menumpang sholat disana ,kata hati ipak
"Assalamualaikum,maaf bolehkah saya menumpang sholat disini?"
Pemuda dan beberapa anak tersebut memandangnya ,,
"Waalaikum salam kakak,silahkan kakak,kebetulan kami juga mau dzuhur,,kk sudah wudlu?klu belum kk bisa berwudlu disana" sahut pemuda tersebut sambil menunjukkan sebuah bilik kecil tempat berwudlu
Selesai dzuhur ipak mendengar suara ramai anak2 tersebut seperti sedang memperebutkan sesuatu,ia melangkah ke koridor samping mushola
"Ayo adik2 jangan rebutan,bagi adik kalian yg lebih kecil dulu,semua kebagian sayang"
"Zia,,ambilkan air buat adik2 kamu cuci tangan"
"Seorang gadis kecil dengan patuhnya memenuhi perintah pemuda tersebut"
"Tak sengaja ipak menyenggol pintu samping mushola,hingga semua mata tertuju padanya
"Eh kakak sudah selesai sholatnya?mari gabung makan siang bersama kami"
"Sudah,,terima kasih,,saya sudah makan"
"Kakak bohong,kk pasti belum makan,kebetulan ini ada lebih 1,klu kk mau sich ,lauknya cuma tempe,tahu dan ikan asin,mungkin tidak ramah dengan lidah kakak"
Ipak merasa tertampar dengan kata2 pemuda tersebut
"Maaf bukan tidak mau,tapi kan lebih baik buat adik2 ini saja "
"Kan tadi sudah aku bilang ada lebih 1 kakak,mungkin ini rezeki kakak"
"Baiklah klu begitu"
Entah mengapa ipak merasa makan siang kali sangat nikmat
Selesai makan siang terlihat pemuda itu berbicara pada sebagian anak yg sedukit lebih besar mereka mengangguk dan beranjak pergi membawa tas seperti hendak ke sekolah
Beberapa anak yg masih kecil tibggal dengan 2 orang anak yg sama besar dengan yg peergi tadi
"Maaf boleh saya bertanya sedikit pada anda ?"
Ipak memulai percakapan
"Boleh kk"
"Sebelumnya kenalkan nama saya Ipak peteri gayo"
"Saya iwan kk "
" saya tadi melihat kamu di perempatan jalan mengatur arus lalin "
"Iya kk itulah pekerjaan saya"
" trus kamu diberi berpa banyak dengan kamu menolong pengendara itu melewati kemacetan?
" bervariasi kk,berkisar 1000 sampai 10.000 rupiah "
"Untuk uang segitu kamu mempertaruhkan nyawa kamu ?
"Mau bagai mana lagi kk,saya cuma bisanya itu"
"Lalu siapa anak2 itu"
"Mereka sama seperti saya kk, anak2 yg tidak pernah mengenal siapa orang tua kami"
Ipak tersentak , dadanya sesak"
"Maksud abang ?"
"Anak2 itu bukan siapa2 saya ,hanya saja kami senasib,saya berdiri ditengah jalan mengais rupiah untuk bisa memberi makan mereka agar mereka tidak merasakan apa yg pernah saya rasakan dulu,kelaparan tanpa siapapun peduli pada saya"
"Saya pernah dipukuli karena dituduh mencuri sebungkus nasi yg saya ambil dari tong sampah"
"Saya pernah masuk penjara karena di tuduh mencuri sepotong ayam padahal itu upah saya setelah saya mencuci piring di warung tersebut
Waktu itu saya masih sangat kecil ,saya tidak mengerti kenapa orang tua tega berbuat seperti itu pada bocah kecil seperti saya"
"Kerasnya hidup mengajarkan saya bergelut dengan maut ,saya tahu pasti tadi kk menganggap saya preman yg notabene bersahabat dengan kekerasan dan kejahatan"
"Sewaktu saya ditangkap dan dipenjarakan ,saya bertemu dengan seseorang yg katanya waktu itu akan dihukum mati,saya tidak tahu apa kesalahan bapak itu,tapi saya ingat petuahnya pada saya ,saya ingat bagaimana dy mengajarkan saya sholat serta membaca beberapa ayat pendek"
"Kk saya hanya bisa membaca Alhmdulillah,Qulhuallah,Qul'audzubirrabinnas,dan Qul 'audzubirabbilfalaq,doa itu saja yg saya ulang2 tiap kali saya sholat"
"Saya tidak faham tentang pahala dan dosa ,yg saya tahu hanya bila kita berbuat 1 kebaikan maka Insya Allah akan mendapat kebaikan pula"
"Saya pernah mendengar bahwa doa ibu adalah keramat,saya tidak tahu apakah ibu saya pernah mendoakan saya ,atau mungkin saya tidak akan pernah mendapatkan keistimewaan itu,jadi saya fikir biarlah saya mendapatkan doa dari anak2 itu,,
Tapi kk saya selalu mendoakan kedua orang tua saya  sekalipun mereka tak pernah menganggap saya ada,saya yakin Allah sayang sama saya"
"Berbahagialah orang yg masih memiliki ke 2 orang tua "
"O iya kk ,melihat penampilan kk pasti kk punya ilmu agama yg baik,klu boleh saya minta tolong seringlah mampir kesini,tolong ajarkan adik2 saya ilmu agama"
Kk saya harus kerja lagi ,klu tidak adik2 saya nanti malam tidak bisa makan
"Iya bg,,maaf saya sudah mengganggu waktu abang"
Selepas pemuda itu pergi ipak tak kuasa menahan tangisnya
Terbayang wajah ama dan inne
Betapa selama ini ia sering melupakan mereka
Betapa selama ini ia sering mengecewakan mereka"
Ia malu pada dirinya sendiri,ia yg berpenampilan bak puteri raja ,berhijab punya begitu banyak hafalan tapi memiliki hati yg kalah dengan seorang pemuda yg berpenampilan kumal,tanpa ilmu namun berakal dan berhati mulia

Mungkin inilah cara Allah menegurnya
Ia yg begitu sombong , begitu angkuh ,merasa sudah benar,merasa suci
Baru kali ini ia begitu merasa berterima kasih pada dosen yg memberikan tugas ini padanya

"Ama .....Inne maafkan putrimu"

Semoga bermamfaat"

Inneshechechalenathe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar