Pengikut

Sabtu, 04 April 2020

Catatan bahwa magtib

Ceritanya ba'dha maghrib keluar buat cari makanan ,,,dalam hujan deras,di depan sebuah mobil mewah melaju dengan kecepatan tinggi,mungkin pengendara mobil tidak melihat ada kubangan air sehingga ketika melewatinya air dalam kubangan meluap dan membasahi seorang lelaki paruh baya yg berada di pinggiran jalan,tampak oleh ku lelaki itu terkejut,dan sepertinya berusaha melindungi sesuatu yg dipegangnya agar tidak terjatuh dan terkena air kotor ,sehingga ia tersungkur,,banyak orang yg berdiri di emperan toko sepanjang jalan tsb,, tapi entahlah kenapa mereka tidak berusaha menolongnya
Ku parkir kendaraan dan kuhampiri lelaki tersebut,niatnya hanya sekedar memastikan bapak itu tidak kenapa2 ,,,,
"Hati2 mbak,,, bapak itu gak waras" kata seorang pemuda yg berdiri di emperan gak jauh dari bapak tersebut ,,aku baru sadar alasan mereka tidak menolongnya
Berasa sedikit takut untuk mendekati bapak tsb,, tapi entah kekuatan apa yg memaksaku tetap menghampirinya
Bismillah ,,,,
"Bapak gak papa kan pak???"
Bapak itu menatapku seakan curiga ,,,,
Aku mencoba mengulurkan tanganku memberi kode agar bapak tersebut bangun dari tempatnya terjatuh
Hujan semakin deras ,,reflek aku menarik tangan bapak itu untuk berdiri dan membawanya ke emperan toko ,,,dengan tangan yg 1nya lagi dy masih berusaha melindungi bungkusan yg dy bawa tadi
"Bapak ,,boleh saya lihat itu apa??"
Dy menjauh dariku,,dari matanya tersirat klu dy tak percaya dan curiga padaku
Ku tatap mata bapak tsb,,,
"Pak,,,, boleh saya tahu apa yg bapak bawa?"
Perlahan dy mengulurkan bungkusan yg dy bawa masih dengan rasa seperti orang ketakutan
"Saya buka ya pak"
Kulihat beberapa pemuda yg berdiri disana menatap aku dan bapak tsb ,,, entah apa yg ada di benak mereka
Bapak itu menggeleng ,,mengisyaratkan untukku tidak membuka bungkusannya
Tapi entah kenapa aku begitu penasaran dengan isi bungkusan tsb,,,,,
"Pak percaya sama saya,,saya gak akan rusak bungkusan bapak,saya hanya ibgin tahu isinya apa,sehingga bapak begitu berusaha melindunginya",,,,entahlah bapak ini mengerti atau tidak dengan kata2ku
Kulihat ia seperti berfikir,,tak lama kemudiam dy mengangguk
Bak mendapatkan hadiah istimewa aku dengan semangat membuka bungkusan yg sudah berbalut lumpur
Dan aku tercekat melihat isinya,,,,,,,,
Astagfirulllah,,,,,bibir ini hanya mampu beristighfar,,air mataku  merebak demi melihat sebungkus nasi yg sudah tidak layak di makan ,,,,,aku tercenung memandang bapak itu ,,ya Allah,,,untuk sebungkus nasi basi ia rela jatuh tersungkur
Tiba2 bapak tersebut merebut bungkusan tadi dari tanganku
Seakan2 takut aku mengambilnya ,,,,,jiwaku seakan tertikam pisau tajam ,,aku merasakan perih tak terkira
Aku ingat tadi baru membeli nasi dan makanan ,,ku ambil makanan di mobil,,ku abaikan hujan yg semakin deras,,
"Bapak boleh ya bungkusan bapak buat saya ,,dan ini buat bapak,,,,"
Ia memandangiku masih dengan tatapan curiga,,,,,
Ku ulurkan tangan memberi bungkusan yg ku bawa ,,ia menatapku sejenak ia juga mengulurkan bungkusannya untukku
Ia membuka bungkusan yg ku beri ,,,kemudian ia menatapku dan tersenyum ,,,kulihat air matanya merebak ,,,,
"Pak makasi ya ,,bapak dah ngasi hadiah buat saya"
Ia hanya mengangguk ,,,sambil menatapku
Saya pamit ya pak,,Assalamualaykum,,,,aku melangkahkan kakiku
"Waalaykum salam,,mbak terima kasih,,semoga Allah membalas kebaikan mbak"
Aku tersentak,,aku fikir tadinya bapak ini bisu ,,,,,,
Dan aku hanya bisa tersenyum miris ,,,,,,
Di mobil air mataku tak bisa ku bendung,,,,
Sekitar 400m mobilku berjalan aku terjebak kemacetan panjang
Tiba2 kaca mobil di ketuk oleh seorang anak
"Bu ,,,koran bu,,,,"
"Kulihat anak tersebut memeluk koran yg sudah lecek dan basah oleh air hujan
Ku ambil uang 5000rban ku berikan pada anak tsb,,,
Gak ada kembalian bu ,,,,
Gak usah,,buat kamu aja
Makasi bu
Ini korannya
Gak usah ,,korannya buat kamu aja
Maaf ibu ,,,saya memang butuh uang,tapi saya disini bukan mengemis
Aku tersentak ,,,,
Ya Allah pembelajaran lagikah ini?
Ku lihat anak itu mengusap air yg membasahi wajahnya
"Dik,,,sini naik ke mobil ibu"
Ia menatapku penuh selidik
"Jangan takut ,,,ibu cuma ingin bercerita sama kamu"
"Maaf bu,,,saya sedang kerja,,,"
Ia meninggalkanku dan ia mengembalikan uang 5000rban yg ku berikan tadi
Entah rasa apa yg kembali menyelimutiku ,,,ku pinggirkan mobilku ,,dan ku kejar anak kecil tadi,,,
"Adik,,,adik,,,,maaf ibu minta maaf klu tadi ibu salah"
"Gak papa bu, ibu gak salah , saya yg salah menjajakan koran yg sudah basah, dan pasti juga sudah tidak bisa di baca lagi"
Kulihat air matanya mengalir
"Lho kenapa sayang? Kamu kok nangis?"
" saya hrs bisa menjual semua koran ini bu , kalau tidak saya gak boleh makan sama bos saya "
"Memang bos kamu siapa?"
" sudahlah bu ,,, saya mau kerja lagi "
" sayang,,,, kalau semua korannya laku terjual brp banyak uangnya?"
"40 rb bu "
" trus uangnya buat beli nasi?"
"Enggak bu, di stor ke bos
" terus kamu makannya gimana?"
" bos yg ngasi bu "
" ya sudah korannya ibu beli semua"
"Beneran bu?makasi ya bu,,,spontan ia memelukku ,,,,
Ku balas pelukannya,,,, ntah kenapa hati ini serasa sakit
Dadaku sesak ,,,air mataku kembali membanjir
Aku menangis,,,
Aku menangisi 1 bungkus nasi basi
Aku menangisi 40 rbuan yg begitu di perjuangkan seorang laki2 paruh baya dan seorang anak perempuan 8 tahunan
Yg buat aku hanya senilai jajan anakku ,,,
Aku tersakiti oleh perjuangan lelaki dengan gangguan jiwa dan keteguhan seorang gadis kecil yg hanya untuk sesuap nasi mereka rela mempertaruhkan nyawanya
Aku menangis,,,,,,
Aku menangisi diriku sendiri yg tak mampu berbuat lebih ubtuk merekadi akhir cerita ada tanya yg begitu menggelitikku
" kenapa bapak tersebut tidak di rawat di rumah sakit jiwa dengan bantuan dinas sosial? Dan kenapa gadis kecil itu lebih memilih berada di jalanan dengan resiko yg begitu besar di banding berada di penampungan di bawah dinas sosial?
Kenapa gadis kecil tsb begitu patuh pada  orang yg dy sebut " Bos" ??????
Dan banyak kenapa2 yg lain yg meninggalkan tanya di hati mengiringi air mata dan hujan malam itu

"Sekolahkuhariini"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar