Pengikut

Rabu, 15 April 2020

YANG MUDA YANG BERKARYA

Resume
Pertemuan kelas belajar menulis online gelombang 7 bersama Om Jay malam hari ini pukul 19. 00 s.d 21.00 hari rabu tanggal 15 April 2020.

Nara sumber: Tri Agus Cahyono. M.Pd
Tema: Karya Inovatif & Kualitas Diri

Penulis ini lahir di Pacitan, 22 Agustus 1982, keseharian beliau sebagai guru di SD Negeri Belik Tepus kecamatan Tepus Gunung Kidul.
Alamat rumah beliau RT. 01. RW. 03 Menadi Kecamatan / Kabupaten Pacitan Jawa Timur.

Pendidikan terakhir Program Studi Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY)  jurusan Magister Pendidikan Dasar IPA tahun 2015, melalui beasiswa P2TK Dikdas dengan Predikat Cum Laude.
Beliau juga aktif sebagai Ketua KKG Gugus V Purwodadi, Tepus Gunung Kidul DIY.

Beliau juga telah banyak mendapat berbagai penghargaan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Guru berdedikasi Daerah khusus Tingkat Nasional Tahun 2016.
2. Juara 1 Perlombaan Karya Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2016 Kategori MIPA.
3. Penghargaan Short Course ke Jepang Tahun 2017.
4. Finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) Tingkat Nasional Guru SD Tahun 2018.
5. Finalis Guru Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019.

Diusia yang begitu muda Bapak Tri Agus Cahyono sudah banyak mengukir Prestasi yang gemilang.

Malam ini beliau menyampaikan materi kepada peserta kelas belajar menulis online begitu rendah hati dan santun.

Sesuai dengan tema belia malam ini yang beliau sampaikan kepada kami peserta yaitu: Karya Inovatif dan kualitas diri.

Pada hakekat nya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang.

Ada 6 tahapan berfikir kognitif yang beliau sampaikan adalah :
1. Mengingat (C1)
2. Memahami (C2)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalisis (C4)
5. Mengevaluasi ( C5)
6'. Menciptakan (C6)
Sesuai taksonomi Bloom yang direvisi oleh Krathwool.  Dalam taksonomi tersebut karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir seseorang. 

Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik., maka kita tidak boleh melewati tahapan tahapan tersebut.

Jangan sampai kita berinovasi tapi Tidak tahu ilmunya, Tidak paham maksudnya, Tidak pernah menggunakan,  tidak bis menganalisis bagian bagiannya dan tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya.  Jadi intinya jika anda ingin menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi  keilmuan dari karya tersebut.

Ketiak final lomba inobel yang dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya, tetapi yang paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/ inovatornya yang akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya jawab. Nah, bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja.

Belajar yang kita lakukan pada saat mengajar. Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar, ketika kita ber C1 sampai dengan C5 ada sebuah ketidak puasan. Setelah kita belajar, mengingat, Memahaminya, menerapkannya, menganalisisnya ( kekurangan dan kelebihan). Disitulah rasa ketidakpuasan akan muncul.  Nah, sekarang bagaimana kita memilih bidang yang akan kita buat inovasinya.
1. Asli ( jangan menciplak)
2. Perlu ( benar benar dibutuhkan)
3. Inovatif
4. Konsisten

Beliau sekarang memberikan contoh karya inovasi yang beliau mendapat penghargaan inobel ditahun 2016. Nama medianya " Planetarium Bekas".  Media ini adalah hasil ketidakpuasan terhadap  konvensional yang selama ini beliau gunakan yaitu global. Bertahun tahun menggunakan globe hasil selalu biasa biasa saja, peserta didik tidak tertarik / kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang memuaskan. Prestasi kurang lebih disebabkan kurangnya motivasi,  motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona motivasi ( jangkauan anak).  Zona motivasi peserta didik itu adalah sesuatu yang menantang namun bisa dikerjakan.  Jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka dipastikan peserta didik kurang termotivasi.

Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, peserta didik dipaksa berfikir sangat abstrak.  Fungsi media ini adalah mempermudah observasi. Ketika peserta didik membandingkan globe yang diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasi dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit.

Kita analisis kelebihan dan kekurangan globe dalam menjelaskan materi tersebut adalah :
Kelebihan
1. Model yang paling sesuai
2. Ada di sekolah
3. Mudah digunakan
Kekurangan
1. Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan.  Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas.

Khusus pada gerak semu atau bukan, gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut.  Kita menyampaikan ke anak bahwa gerak semu harian matahari.  Matahari tidak bergerak tetapi yang bergerak adalah bumi.  Sementara saya juga menyiapkan materinya.

Pertanyaan para peserta
1 Apakah karya inobel yang juara mesti ada unsur TIK- nya...? Pak Azis guru di Demak.

2.Slmt malm pa Agus, boleh ceritakan  lebih dalm karya inovatif  yang pernah anda buat sampai dikenal  dan mendapat prestasimu itu?.
3.Yang manakah  media / alat peraga yang lebih pertimbangkan  oleh dewan juri saat kita mengikuti lomba inobel apakah yang bersifat tradisional atau modern . Tentu dengan telah memperhatikan fungsi dan kegunaanya dlm pencapaian IPK siswa. Terimakasih.

4. Slmt malm pa AGUS, SAYA sudah nonton  lihat sekolahmu di desa, bagaimana kerja sama guru dan kepsek  di sekolahmu melihat  dan mendukung prestadi anda?
5.Selamat Malam...blhkah sy bertanya...dl sebelum ada tagline ttg INOVASI PEMBELAJARAN apkh di Indonesia kegiatan pembelajaran yg dilakukan guru2 sama sekali blm mengarah pd kegiatan Inovasi Pembelajaran ? Apkh seperti RA Kartini yg meminta gurunya yaitu Mbah Sholeh Darat utk mentranslate Al Quran dlm terjemahan bs d katakan sbg inovasi pembelajaran ? Td d katakan secara implisit bhw Globe sbg media pembelajaran pdhl antara media pembelajaran dan alat peraga itu tdk sama.
6. Mohon di jlskan perbedaan alat peraga dan media pembelajaran menurut bpk pemateri.

Saya sebagai peserta malam ini sangat mengapresiasi kegigihan beliau yang mampu membuat karya inovasi yang bisa beliau ajarkan kepada anak anak dan juga mampu membanggakan sekolah beliau dengan menjuarai sampai ketingkat Nasional.

Edi syahputra.H
SMA Negeri 13 Banda Aceh
https ://edsamatra.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar