Pengikut

Sabtu, 04 April 2020

Untuk mu Yang Bergelar Suami

Untukmu yg bergelar "SUAMI"

Aku terlahir dari rahim seorang ibu dengan tetesan air mata dan darah, dengan sakit yg tak terperi
Aku tumbuh dan berkembang dari tetesan peluh seorang ayah yg selalu siap melindungi dan menjaga aku
Tangan2 penuh kasih dan cinta itu selalu siap memeluk dan mendekapku mesra
Mereka begitu memahamiku tanpa aku ceritakan keluh kesahku
Mereka selalu siap menjadi tempatku mengadu dan bersandar dari letihku,penatku, sedihku dan marahku
Keberhasilan dan senyumanku bagaikan bingkisan hadiah bagi mereka
Hingga kau datang menjemputku dan memberiku gelar tertinggi dan terhormat dalam hidupku
"ISTRI"
sejak itu hidupku berubah
Kepatuhanku kepada mereka berubah menjadi kepatuhanku kepadamu
Kewajibanku terhadap mereka tak sebanding dengan kewajibanku kepada mereka
Kepedulianku kepada mereka tak sederajad kepedulianku kepadamu
Padahal sebelumnya engkau bukan siapa2 untukku

Engkau yg bergelar SUAMI
Sejak itu aku mutlak menjadi tanggung jawabmu
Sejak itu engkaulah yg menjadi tempatku bersandar,tempatku mengadu tempatku berkeluh kesah tempatku bermanja dan tempatku bercerita
Dan sejak itu aku juga ikut bertanggung jawab akan ibumu dan kewajibanmu terhadap ibumu menjadi amanah buatku yg mungkin bisa mendulang pahala bahkan juga dosa
Pahala bagiku bila aku ikhlas merawat dan menjaga ibumu sebagai mana aku kepada ibuku
Dosa bagiku bila karena keberadaanku engkau kehilangan ridha darinya
Aku berusaha memahami ibumu sekalipun aku belum pernah mengenalnya
Aku berusaha menjaga hatinya sekalipun terkadang terkadang aku merasa ia cemburu kepadaku,seakan aku telah merenggut engkau darinya,,dan aku mengikhlaskannya dan berfikir mungkin suatu saat nanti aku juga akan berada difhase itu...
Tetapi suamiku,,,,,,
Aku juga hanya perempuan biasa yg punya keterbatasan
Terkadang aku juga terlalu sensitive bila disentuh sisi ruang bathinku
Aku juga punya rasa ingin
Aku juga punya rasa cemburu
Bukankah kita dipersatukan memang karena kita "Berbeda"?
Bila aku mempunyai kewajiban terhadap ibumu yg kini menjadi ibuku,
Lalu bolehkah kedudukan yg sama aku minta dihatimu untuk ibuku?
Tak banyak yg kupinta darimu suamiku
Bila sejumput garam yg berikan kepada ibumu
Maka tolong hantarkan sejumput garam juga bagi ibuku
Bukan maksudku membanding2kan pemberianmu pada orang tuaku
Sekedar mengingatkanmu bahwa orang tua kita punya hak yg sama untuk kita cintai sekalipun aku terlahir sebagai perempuan
Dan siklus ini akan terus berputar
Suamiku cobalah tempatkan dirimu sebagai orang tua dari anak perempuan tanpa kita memiliki anak laki2
Apakah kita cukup mengikhlaskan anak perempuan kita mengabdikan diri untuk suaminya dan keluarga yg baru dikenalnya tanpa kita berhak menuntut yg sama?
Suamiku,,,,,,,,
Ajarkan aku untuk kelak menjadi ibu yg baik bagi istri dari anak laki2ku
Bukankah engkau adalah imam bagiku?
Penunjuk jalan bagiku?
Lentera dalam gelapku?
Aku yakin engkau laki2 bijaksana yg dikirimkan  Allah sebagai pelindungku
"Saat engkau dan aku menjadi kita"
Kita disini bukan hanya kau dan aku tapi keluargamu dan keluargaku,budayamu dan budayaku
"Karena kita diciptakan berbeda"

#sekedarintermezo#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar