Pengikut

Rabu, 04 November 2020

Kunjungan Kerumah



Pandemi Covid 19 yang melanda bangsa kita sekarang belum selesai dan belum tahu kapan berakhir. Saya sebagai guru yang mengajar di daerah pinggiran kota Banda Aceh yang orang tua mereka rata-rata bekerja ada sebagai nelayan dan ada  sebagai Pemulung. Hari ini saya berkunjung ke rumah siswa untuk melaksanakan proses belajar disatu tempat yaitu tiap minggu nya dipilih bergiliran. 


Dengan adanya bencana non alam ini para guru dituntut untuk kreatif dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena banyak kendala dari orang siswa dari paket atau kuota walaupun pemerintah sudah membantu kuota, namun hal lain juga ada permasalahan yaitu masalah Hp. Makanya seorang guru mengambil inisiatif yaitu berkunjung kerumah rumah untuk menjalankan tugas mulia ini. 


Kenapa saya jalankan demikian dikarenakan siswa saya rata rata mereka dan orang tua mereka tidak memiliki handphone atau connecting Internet untuk melakukan pembelajaran online atau Daring.

Adapun tujuan lainnya yang kami lakukan ini adalah :


1. Berkoordinasi dengan orang tua siswa untuk tetap belajar di rumah selama Pandemi Covid 19. 

2. Berkoordinasi dengan orang tua siswa untuk terus mengingatkan kepada putra putri nya untuk jaga kesehatan dan kebersihan. 

3. Menceritakan tentang kondisi virus Corona saat ini khususnya di kota Banda Aceh. 

4. Memberikan pemahaman kepada orang tua siswa apa saja yang harus dilakukan selama anaknya tidak kesekolah. 

5. Silaturahmi dengan keluarga siswa apabila ada yang terkena musibah, serta memberikan motivasi. 

Selamat beraktivitas bagi bapak / guru hebat, semoga ada manfaatnya dan tetap semangat dalam menjalankan tugas. 

Dalam kegiatan berkunjung belajar dari rumah adalah salah satu bentuk kepedulian guru untuk mencerdaskan anak bangsa dimasa Pandemi. Maka dari itu dengan cara mengunjungi rumah mereka, guru guru ini bisa bertemu dengan peserta didiknya. Ada hal positif didapatkian oleh guru guru ketika mengunjungi rumah siswanya, dan hal hal yang belum diketahui menjadi tahu, seperti kondisi siswanya dilingkungan tempat tinggal mereka dan kondisi keluarga mereka. Jadi ini akan terus dilakukan agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa yang ada disekitar sekolah kami.

Senin, 02 November 2020

Pembelajaran Jarak Jauh di masa Pandemi Covid 19.

Pembelajaran Jarak Jauh Di masa Pandemi Covid 19 


Sebelum adanya Pandemi Covid 19  di Negeri kita ini akses untuk berpergian kemana mana  tidak perlu kita mengurus surat Rapid tes ke rumah sakit atau klinik klinik terdekat dan memakai masker kalau kita keluar dari rumah. Kegiatan belajar mengajar pun dilaksanakan secara langsung di kelas tanpa adanya pembatasan sosial. Namun setelah adanya Covid 19 untuk keluar daerah sangat terbatas dengan adanya PSBB disetiap daerah yang diberlakukan oleh pemerintah. 


Kegiatan belajar mengajarkan tidak dilakukan secara langsung oleh para guru disekolah melainkan melalui pembelajaran Jarak jauh. Seperti dengan WAG, Google Claasroom, zoom dan sebagainya, untuk mengatasi penularan  virus Corona dikalangan guru dan siswa yang sedang melanda negeri kita. Solusi tersebut berupa panduan pembelajaran Jarak Jauh bagi guru di situasi wabah  Corona  dengan cara melakukan pembelajaran ini memiliki dua tujuan utama yaitu :


1. Mendorong keterpanduan orangtua, guru dan siswa untuk mempunyai daya belajar dalam menghadapi situasi darurat akibat wabah virus Corona. 

2. Memastikan anak mendapatkan pengalaman bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Dijelaskan pula langkah awal yang bisa dilakukan  oleh seorang guru untuk bisa mewujudkan pembelajaran Daring yang berfokus pada kebutuhan siswa. 


Pembelajaran Daring atau jarak Jauh bertujuan untuk menggabungkan teknologi elektronik dan teknologi berbasis Internet. Proses pembelajaran Jarak jauh dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai teknik dan teknologi. Bentuk pembelajaran Jarak jauh ini mengharuskan siswa untuk dapat mengakses Internet. Pembelajaran Jarak jauh merupakan pembelajaran yang dilakukan dalam masa Pandemi Covid 19. 


Dari peristiwa yang melanda ini, dapat kita mengambil pelajaran bahwa Covid 19 sangat mengajarkan kita pola hidup sehat, pentingnya menjaga kesehatan serta berhubungan dengan sesama manusia . Walaupun pun wabah ini merebak dan belum tahu kita kapan berakhirnya. Namun, demikian walaupun virus Corona ini masih belum pergi dari sekitar kita akan tetapi belajar jalan terus. Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa kepada Allah SWT semoga wabah Corona ini berakhir.

Minggu, 01 November 2020

Kapan Anda Menikah

 siapa nama kamu? Apa tujuan terbesar hidupmu?  Apakah hidup saat ini jauh lebih berarti?  Sukses seperti apa yang kamu ingin capai? 

Sudahkah kamu punya pasangan untuk dijadikan pendamping hidup?  Masihkah kamu merasa terlalu muda untuk mewujudkan semua impianmu dan menikah? Apakah kamu sudah punya penghasilan sendiri atau berencana untuk membuka bisnis di usia muda? 

Sobat semua yang saat ini masih galau mau melangkah ke mana dan ingin menjadi seperti apa ke depannya.  Pertanyaan - Pertanyaan di atas hanyalah pernyataan biasa, yang sebenarnya dengan mudah bisa dijawab. Namun terkadang jika kita dalami, sepertinya banyak hal yang luput atau sepertinya belum terpikirkan.  Apa mungkin karena kamu masih terlalu muda untuk memikirkan semua itu. Tapi yang jelas, umur kamu akan bertambah dari hari kehari, bulan ke bulan, dan bilangan tahun kedepan kamu bukanlah anak sekolahan atau atau anak kampus atau anak muda yang polos,tapi sudah menjelma menjadi orang dewasa yang harus memikul beban hidup dan kewajiban yang tidak bisa dibilang ringan. 

Sekarang ambil posisi untuk berani melihat lebih dalam, tentang dirimu seutuhnya. Berdirilah didepan cermin yang kamu bisa melihat bayangan dirimu mulai dari ujung kaki sampai ubun ubun, seberapa tinggi dirimu, berat badan, warna kulit, bentuk muka, hidung, rambut, bola mata, kaki, tangan, dada, dan tersenyumlah, seberapa maniskah senyummu?. 

Resep sambal udang


1. Udang

2. Cabe rawit secukupnya 

3. Belimbing secukupnya 

4. Bawang Merah 

5. Garam 

6. Batang serai 

Cara membuat nya 

Udang dibersihkan dan dicampur belimbing lalu ditumbuk bersama dengan udangnya jangan terlalu halus.batang serai hanya untuk pewangi, biar sambalnya enak harus pedas. 


Catatan Kecil Kegiatan Uji Keterbacaan Buku Sekolah Gaul Anti Kekerasan






Dalam rangka mengurangi tindak kekerasan di lingkungan sekolah. Khususnya pada jenjang sekolah Menengah Atas,  Direktorat SMA bidang peserta didik telah melaksanakan penyusunan dan pembahasan buku Bekolah Gaul Anti Kekerasan sebagai upaya untuk mengurangi tindak kekerasan di lingkungan sekolah pada tahun 2020 ini. 

Kegiatan tersebut melibatkan beberapa pihak yang sesuai dengan  bidangnya masing -masing yaitu unsur Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( KemenPPPA),  Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, dan Sekolah yang diwakilkan oleh guru hebat yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan. 

Pelaksanaan Uji Keterbacaan secara garis besar dijelaskan yang meliputi tujuan, strategi pembahasan, dan jadwal pelaksanaan. 

Maraknya kejadian kejadian mengenai tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan dapat membahayakan keamanan dan keselamatan peserta didik maupun maupun pihak pihak yang berada dalam sekolah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)  mencatat bahwa pada Tahun 2019 menerima laporan sebanyak 153 kasus kekerasan fisik dan psikis yang berasal dari anak korban kebijakan, anak korban kekerasan fisik dan bullying. KPAI mengungkapkan kekerasan fisik dan bullying mencapai 39 persen terjadi pada jenjang SD /MI, 22 persen terjadi pada jenjang SMP)  sederajat, dan 39 persen terjadi pada jenjang SMA /SMK / MA. Selain hal tersebut KPAI juga mencatat sebanyak 21 kasus kekerasan seksual dengan jumlah korban mencapai 123 anak terjadi pada institusi pendidikan. 

Fenomena lain yang memperlihatkan keprihatinan dalam dunia pendidikan yaitu data tawuran pelajar yang terjadi sepanjang tahun 2019 meningkat sebesar 1.5 persen dari tahun sebelumnya.  Tentu data data diatas adalah kondisi yang sangat memprihatinkan dan harus menjadi perhatian seluruh stakeholder yang berada pada satuan pendidikan. 

Faktor yang menyebabkan tindak kekerasan yang dilakukan baik siswa atau guru atau warga sekolah lainnya misalnya ajakan teman,salah pergaulan, tidak dapat mengendalikan emosi dan faktor lainnya. WHO menyebutkan bahwa dampak yang disebabkan tindak kekerasan tidak hanya secara fisik tetapi jika ditilik dari segi dunia pendidikan, tindak kekerasan dapat mempengaruhi pencapaian belajar peserta didik 

Mencermati hal tersebut, Direktorat SMA membuat salah satu solusi untuk mengurangi tindak kekerasan diantaranya menulis buku mengenai bagaimana peserta didik dapat menjalankan proses pembelajaran yang nyaman disekolah tanpa adanya rasa khawatir terkait tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Buku tersebut berjudul " Sekolah Gaul Anti Kekerasan " yang sudah disusun oleh beberapa Akademisi dan ahli,, namun untuk penyempurnaan nya dibutuhkan masukan atau rekomendasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu demi semakin baiknya buku yang akan dirilis. 

Itulah sekelumit catatan saya dalam mengikuti kegiatan Uji Keterbacaan Buku Sekolah Gaul Anti Kekerasan yang berlangsung selama 4 hari di Sentul Bogor, semoga Buku tersebut didistribusi kesekolah sekolah. 


Sabtu, 31 Oktober 2020

Tujuan Belanda Datang ke Aceh


Sebelumnya hubungan baik antara Aceh dengan Belanda yang sudah terbina sekitar 200 tahun, mulai tampak retak sejak pertengahan pertama abad 19. Oleh karena perubahan persetujuan Traktak London yang mengizinkan Belanda di Batavia pada tanggal 18 Maret 1873 mengirimkan ultimatum kepada Raja Aceh agar menyerah, dan ultimatum ini di tolak. Belanda mengirimkan ekspedisi yang dipimpin jendral Kohler dan tewas dalam pertempuran. Belanda mengirimkan pasukan lebih besar, dipimpin Jendral Van Swieeten di Padang. Kutaraja berhasil dikuasai Belanda. Sejak saat itu mulailah menanam kukunya di Aceh. 

Pertama, rupanya Belanda benar -benar ingin merebut kedaulatan kerajaan Aceh, maka tepatnya tanggal 26 Maret 1873, Belanda mengumumkan perang dengan kesultanan Kerajaan Aceh, dengan alasan telah bersalah dan melanggar perjanjian Niaga,  perdamaian dan persahabatan yang dibuat pada tanggal 30 Maret 1857 dengan pemerintah Hindia Belanda untuk menguasai Aceh. Hal ini tentu tidak terlepas dari ketamakan Belanda untuk menguasai hasil alam Aceh dan menguasai jalur pelayaran yang sangat dikenal oleh pedagang pedagang luar negeri karena Aceh telah sangat terkenal dan berkembang sebagai pusat perdagangan internasional. 

Sejalan dengan Perwujudan Pax Neerlandica, maka sejak tahun 1870 tampaknya Belanda semakin bernafsu untuk menaklukkan Aceh. Ada dua faktor penyebabnya: pertama, sejak tahun itu dikeluarkan undang - undang Agraria yang berarti prinsip prinsip liberalisme mulai dipraktekkan, tetapi tetap tidak terlepas dari ikatan untuk tujuan penjajahan. Pemilihan Belanda dengan meletakkan pulau Sumatera sebagai prioritas pertama rencana ekspansi mereka mengandung beberapa pertimbangan dasar, antara lain faktor faktor ekonomis dan geografis pulau tersebut yang cukup memungkinkan untuk tercapainya tujuan penjajahan yang telah digariskan dari segi politis. Khususnya Kerajaan Aceh selama ini merupakan penghambat utama gerak perluasan kekuasaan Belanda dipesisir timur dan selatan pulau Sumatera, mereka mengidealkan harus sukses diatasi. Disamping itu, modal dari berbagai bangsa Barat yang sedang ditanam terutama di daerah Sumatera Timur juga memerlukan jaminan keamanan dan salah satu paling tepat adalah dengan menundukkan kerajaan Aceh. Sebab selama kerajaan itu ditunjukkan, selama itu pula serangan akan selalu ditunjukkan terhadap kekuasaan Belanda disana. 

Kedua, sebagai faktor yang menyebabkan Belanda semakin berambisi untuk menaklukkan Aceh adalah dibuka nya terusan Suez pada tahun 1869 M. Pembukaan Terusan Suez telah mengakibatkan dunia mengalami perubahan besar, terutama di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Lalu lintas Internasional antara Timur dan barat semakin bertambah ramai dan karenanya ekspansi perdagangan dan penjajahan semakin tersemangati. Posisi strategis Aceh yang demikian tersebut menyebabkan Belanda semakin khawatir akan kemungkinan Aceh jatuh kepada salah satu negara barat lainnya. Hal inilah yang mendesak Belanda meninggalkan strategi lama dalam penaklukkan Aceh. 

Jadi oleh karena itu perang Aceh bagi negeri Belanda bukan sekedar pertikaian bersenjata. Ini merupakan fokus suatu politik nasional selama satu abad yang ditandai suatu babakan waktu peralihan tempo dulu. Pada masa sebelum Belanda menginjak kakinya di Aceh, negeri ini adalah sebuah kerajaan yang berdaulat, yaitu kerajaan Darusalam yang dipimpin oleh seorang sultan (raja). Belanda datang ke Aceh bertujuan untuk menjajah dan sekaligus sebagai misionaris. Oleh karena hasil alam yang sangat melimpah di Aceh maka Belanda ingin mengusainya, untuk tercapainya keinginan tersebut,  Belanda menyatakan perang kepada Kerajaan Aceh.

Sekian semoga bermanfaat bagi yang membaca nya. 

Trumon Dan Benteng Pertahanan


Harus diakui bahwa Trumon memiliki kemajuan dalam banyak sektor kehidupan masyarakat dan pemerintahannya, dan tidak kalah kemaluannya, jika dibandingkan dengan kerajaan - kerajaan lain di Nusantara yang pernah eksis pada masa nya.

Salah satu aspek kehidupan yang menentukan eksistensi Trumon sebagai satu kerajaan yang berdaulat penuh adalah dengan ada dan kuatnya pertahanan dan keamanan dalam negeri nya. Trumon dalam hal ini, dalam rangka menciptakan keamanan, terutama dari ronngrongan pihak asing. Kerajaan ini pernah membangun bentengnya yang indah, kuat dan tangguh. Benteng ini pun dibangun di tepi pantai, memiliki keunikan keunikan, seperti adanya beton penyangga yang tingginya mencapai tiga- empat meter, dengan memiliki lubang tembak meriam yang ditempatkan disama mencapai 35 buah dan lobang untuk menempatkan alat teropong keluar atau musuh.